CIREBON –
Pihak Kepolisian kini tengah mendalami kasus meninggalnya salah satu santri Pondok Pesantren Husnul Khotimah, Muhammad Rozien akibat ditikam orang tidak dikenal.
Berdasarkan keterangan saksi, barang bukti, olah tempat kejadian, termasuk memeriksa rekaman CCTV kepolisian memburu pelaku dengan ciri-ciri tubuh bertato khususnya di bagian leher dan lengan.
Kapolres Cirebon Kota AKBP Roland Ronaldy mengatakan, korban meninggal di tangan pelaku akibat tusukan benda tajam di dada sebelah kanan. Pihaknya belum bisa berasumsi kalau korban merupakan salah sasaran.
“Pelaku masih dalam proses penyelidikan, kami belum bisa menentukan salah sasaran atau tidak, masih didalami,” katanya, Sabtu (7/9/2019).
Pihaknya pun memeriksa lebih detail gambar atau motif tato di tubuh pelaku berdasarkan dari rekaman CCTV dan saksi. “Kami lagi coba pastikan betul tato apa yang ada di tubuhnya dan posisinya,” ujarnya.
Senjata tajam yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban pun diperiksa. Karena, korban mengalami luka tusuk cukup serius di dada kanan hingga mengalami pendarahan. “Jenis pisaunya belum diketahui,” terangnya.
Ia menyatakan, sementara ini diketahui korban bersama rekannya ketika sedang menunggu ibunya yang batu datang dari Kalimantan dihampiri orang tidak dikenal. Lalu menghampiri sambil bertanya dengan nada mengancam dan menusuk korban dengan senjata tajam, hingga tak berdaya.
“Sementara ini informasi yang kita dapatkan, bahwa korban sedang duduk di Jalan Cipto Mangunkusumo menunggu orang tuanya. Ada orang datang menanyakan kepada korban memukuli temannya atau tidak, di situlah terjadi penikaman itu,” pungkasnya. (Juan)