KUNINGAN –
Kepengurusan DPC PPP Kabupaten Kuningan dikabarkan telah dibekukan oleh DPP PPP. Bahkan semua unsur kepengurusan saat ini didemisionerkan, sebab diambil alih langsung oleh DPP PPP.
“Saya konfirmasi ke Pak Arya, jadi DPC ini diambil alih oleh DPP. Tinggal menunggu SK Plt saja,” kata mantan Ketua DPC PPP Kuningan, Momon Suherman yang kini menjabat kembali sebagai anggota DPRD Kuningan dari Fraksi PPP saat ditemui awak media, Rabu (11/9).
Momon menyebutkan, bahwa kepengurusan DPC PPP Kuningan telah diambil alih DPP PPP sejak beberapa hari ini. Ditanya alasan kenapa bisa diambil alih DPP PPP, Momon enggan menjawab secara gambling.
“Ya itu urusan DPP partai lah, kewenangan pusat. Kebijakan DPP dan memang saya gak tahu, karena itu ranah DPP,” tandasnya.
Terkait penyusunan Alat Kelengkapan DPRD (AKD) yang kini masih dibahas, Ia menjelaskan, bahwa sekalipun kepengurusan diambil alih oleh DPP PPP, maka pembahasan rapat internal partai melalui Plt Ketua DPC PPP Kuningan.
“Kalau itu kan ada Plt yang ditunjuk oleh DPP, itu Plt nya Pak Arya langsung dari DPP PPP,” imbuhnya.
Dia menegaskan, jika kepengurusan DPC PPP Kuningan saat ini diambil alih DPP PPP, maka semua pengurus yang ada kini sudah di non-aktifkan. Jadi seluruh struktural partai baik dari Ketua, Sekretaris, Bendahara hingga ke tingkat paling bawah seluruhnya non aktif.
“Karena diambil alih DPP, otomatis semua di non aktifkan kepengurusan DPC PPP Kuningan, mereka (struktur partai, red) sudah demisioner sekarang,” terangnya.
Apakah akan ada Muscablub akibat kepengurusan saat ini diambil alih pusat, Ia menyebut, bahwa PPP Kuningan tidak akan mengadakan Muscablub. Sebab sebentar lagi diadakan Mukhtamar PPP, setelah itu dilakukan Muscab DPC PPP Kuningan.
“Karena sebentar lagi ada Mukhtamar, jadi kita juga akan mengadakan Muscab biasa. Karena pusat dimajukan, otomatis tingkat kabupaten juga dimajukan untuk Muscab ini,” ujarnya.
Ditanya apakah siap jika terpilih kembali saat Muscab DPC PPP menjadi pimpinan partai, Ia dengan penuh rasa optimis menyatakan siap. Bahkan, saat ini partainya telah menjadi fraksi mandiri dengan raihan empat kursi di legislatif.
“Saya sebagai kader partai, harus siap. Alhamdulillah saat ini kita juga sudah menjadi fraksi mandiri, jadi tidak bergabung dengan fraksi lain,” terangnya.
Sementara itu, politisi senior PPP Kuningan Maksum Madrohim menduga, kabar DPC PPP Kuningan yang dibekukan oleh DPP PPP dimungkinkan kepengurusan daerah kurang memegang amanah dalam menjalankan organisasi kepartaian. Terlebih jika kini pimpinan partai diambil alih oleh seorang Plt, diharapkan tidak menyimpang dari garis partai.
“Jika memang diambil alih oleh DPP PPP, maka semua kepengurusan itu demisioner. Nah nanti semua penyusunan di AKD maupun Fraksi PPP DPRD Kuningan itu dilakukan oleh Plt, tapi Plt ini jangan coba-coba untuk menyimpang dari aturan yang termaktub pada AD/ART partai,” tandasnya.
Dia mengaku, hingga saat ini belum ada informasi pasti terkait SK Plt Ketua DPC PPP Kuningan sudah turun atau belum. Namun yang pasti, siapapun yang ditunjuk sebagai Plt jangan sekalipun mencoba untuk menyimpang dari aturan partai. (Andri)