CIREBON –
Pelantikan Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih hasil Pemilu 2019 akan dilaksanakan dalam waktu kurang dari 24 jam ke depan, tepatnya Minggu (20/10/2019).
Di periode kedua kepemimpinannya, banyak harapan dan tantangan yang dipikul Jokowi yang kali ini akan didampingi Ma’ruf Amin. Tanggung jawab besar akan dijalaninya selama lima tahun ke depan.
Dalam kepemimpinan kedua tentunya seluruh rakyat menginginkan roda pemerintahan dan kebijakan harus lebih baik dari sebelumnya. Harapan ini pun disuarakan oleh Tokoh Lintas Agama.
Tokoh Lintas Agama menyatakan sikap yakni kepemimpinan Jokowi di periode kedua harus lebih efektif dari periode pertama. Karenanya dibutuhkan sikap tegas Jokowi terhadap Para Menteri dan birokrasinya bila terbukti simpati dengan radikalisme, terlibat kasus korupsi, dan tidak transparan dalam kinerja mereka.
Sekretaris Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pendeta Gomar Gultom meminta Jokowi untuk memilih pembantu yang tidak punya beban. “Sebaiknya para menteri tidak perlu punya bisnis yang akan menimbulkan konflik interest,” tegasnya, Sabtu 19/10/2019.
Wakil Ketua Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP), Romo Hari lebih tegas lagi mengatakan bahwa sikap tegas Jokowi terhadap radikalisme harus diikuti semua aparatur pemerintahan di bawahnya.
“Birokrat yang korup, malas, simpati pada radikalisme, tidak transparan kinerjanya dan bergaya hidup hedonis, mereka adalah alang-alang yang harus disingkirkan di Periode kedua ini,” ujarnya.
Sementara itu tokoh muda NU KH. Maman Imanulhaq menyatakan bahwa kelompok moderat harus terus mendukung Jokowi KH Ma’ruf Amin secara militan dan sistematis.
“Alang-alang yang dimaksud Romo Hari itu harus disingkirkan melalui reformasi birokrasi, penguatan ideologi Pancasila dan peningkatan koordinasi dan komunikasi antar lembaga dan kementrian demi terwujudnya Indonesia yang maju dan berdaulat,” pungkasnya. (Juan)