INDRAMAYU –
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Indramayu menggelar Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif, Selasa (12/11/2019), sebagai upaya meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam melakukan pengawasan Pemilu.
Sekolah kader pengawasan partisipatif dilaksanakan lima hari, 12-16 November 2019. Selama 5 hari itu, para peserta yang telah lolos seleksi administrasi tahap sebelumnya akan digembleng dengan pengetahuan kepemiluan, khususnya terkait pengawasan.
Ketua Bawaslu Indramayu, Nurhadi menyampaikan para peserta sekolah kader pengawasan partisipatif akan dididik menjadi sukarelawan pengawas dalam Pemilu. Minimalnya bisa memberikan pendidikan, pengawasan, dan pencegahan pelanggaran di lingkungan keluarganya.
“Usia peserta masih produktif, optimis kader pengawasan bisa lebih berperan dalam melakukan pengawasan demi peningkatan nilai Demokrasi,” terangnya.
Nurhadi pun berpesan kepada peserta sekolah kader pengawasan partisipasi agar lebih banyak mengenyam wawasan tentang pemilu. Sehingga bisa memberikan pendidikan di masyarakat dalam rangka pencegahan pelanggaran Pemilu.
Ditambahkan Kepala Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif, Supriyadi, peserta didik akan dikarantina. Mereka akan digembleng keilmuan tentang kepemiluan khususnya dalam hal pengawasan. “Kader pengawasan akan menebar virus pengawasan dimasyarakat,” tandasnya dalam sambutan.
Sementara itu Komisioner Bawaslu Provinsi Jabar, Yulianto optimis keberadaan kader-kader pengawasan tersebut memberikan dampak yang positif dalam menjaga jalanya pesta Demokrasi. “Masyarakat akan betul-betul mengawasi jalanya pesta Demokrasi,” tegasnya.
Peningkatan peran aktif masyarakat dalam melakukan pengawasan pada pesta Pemilu, diyakini Yulianto, meningkatkan kualitas nilai Demokrasi.
“Bisa mengingatkan. Pak, pemasangan APK nya melanggar, kontenya melanggar,” ucap Yulianto, mencontohkan peran aktif kader pengawasan. (Adv/IJnews)