INDRAMAYU –
Bidang kesehatan merupakan salah satu pilar pembangunan sumber daya manusia (SDM) untuk mewujudkan manusia Indonesia yang tangguh, kuat, pandai, dan beradab. Disamping itu, SDM juga mampu bersaing dengan bangsa lain dan unggul dalam bidang ekonomi, teknologi dan sosial budaya.
Hal itu disampaikan Plt. Bupati Indramayu H. Taufik Hidayat, S.H. dalam sambutannya pada pembukaan peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-55 di halaman Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Rabu (27/11/2019).
“Untuk itu kita memerlukan manusia Indonesia yang sehat, cerdas, aktif dan produktif,” katanya.
Ia mengatakan, HKN tahun ini yang bertema ‘Generasi sehat, Indonesia unggul,’ itu menegaskan bahwa bangsa Indonesia mencintai kesehatan, mau dan mampu berperilaku sehat, menjaga lingkungan agar tetap sehat. Menurutnya, kondisi jasmani yang sehat akan memberikan ide dan gagasan agar negara menjadi maju.
“Pola hidup sehat kita dapat diukur indikasinya dengan angka harapan hidup kita. Di saat angka harapan hidup kita ini semakin panjang itulah berarti perilaku hidup sehat kita ini sudah benar,” ucapnya.
Bidan kesehatan, katanya, juga harus menjadi salah satu penopang untuk mewujudkan visi dan misi Indramayu Remaja. Pemkab Indramayu masih tertantang dengan kondisi yang ada dari seluruh desa/kelurahan yang ada di Indramayu, baru 8 persen saja yang sudah ODF (open defecation free/tidak buang air besar sembarangan.
”Ini akan menjadi tantangan kita bagaimana kita untuk mensosialisasikan, bagaimana kita untuk menangani hal-hal seperti itu,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu Deden Boni Koswara menyebutkan ada tiga paradigma kesehatan yang sekarang menjadi titik tolak dari Kementerian Kesehatan RI. Tiga perkara itu yang pertama adalah paradigma sehat, yaitu dengan menggerakkan partisipasi aktif masyarakat melalui gerakan masyarakat hidup sehat atau germas. Yang kedua adalah penguatan akses pelayanan kesehatan dengan melakukan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga atau PIS-PK.
“Dan yang terakhir (ketiga) adalah penyediaan biaya kesehatan melalui program jaminan kesehatan yang dalam hal ini di Kabupaten Indramayu sudah ter-cover melalui program penerima bantuan iuran (PBI), baik PBI APBN dan yang terakhir adalah PBI APBD yang sampe sekarang mencapai 162.000 jiwa,” sebutnya.
Ia mengatakan, dari tiga hal tersebut, yang menjadi titik fokus utama masalah di Kabupaten Indramayu adalah untuk menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Selain itu, juga untuk menurunkan angka stunting. “Untuk tahun 2019 kami laporkan ada 12 lokus stunting dan kemudian untuk tahun 2020 ada 10 lokus stunting,” ungkapnya.
Menurutnya, hal tersebut menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama. Ia juga yakin masalah-masalah tersebut dapat ditangani dengan komitmen yang tinggi dan sinergitas dari Pemerintah Kabupaten dan masyarakat Indramayu.
“Sehingga generasi sehat untuk Indonesia unggul terutama di Indramayu bisa tercapai,” katanya.
Dituturkannya, rangkaian HKN ke-55 tingkat Kabupaten Indramayu telah diisi berbagai kegiatan sejak beberapa hari sebelumnya. Beberapa di antaranya, pekan olahraga dan seni, deklarasi ODF, bakti sosial, santunan, silaturahmi pegawai dan keluarga besar kesehatan dengan Plt Bupati Indramayu pada acara puncak, dan lain sebagainya. (IJnews)