INDRAMAYU –
Satgas Pilkada DPP Partai Demokrat (PD) menargetkan 50 persen calon yang diusungnya menang di Pilkada 2020. Hal itu disampaikan Koordinator Satgas Pilkada Zona Jawa 1 yang juga Wasekjen DPP PD, Renanda Bachtar ketika berkunjung ke Rumah Perjuangan Sholawat yang juga rumah Cabup Ratnawati di Desa Jatibarang Baru, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat (6/11/2020).
Dikatakan, tujuan dibentuknya Satgas Pilkada untuk mengevaluasi, memastikan kinerja partai berjalan dengan baik/bekerja secara maksimal sehingga kemenangan itu bisa dipastikan. Dibentuknya Satgas Pilkada itu kata dia merupakan bentuk keseriusan DPP PD dalam menghadapi Pemilihan Serentak 2020 agar kader yang diusungnya menjadi pemenang Pilkada.
“Dari 270 provinsi/kabupaten/kota yang akan melaksanakan Pilkada 2020, Partai Demokrat mengikuti Pilkada di 250 daerah. Dari 250 daerah itu, 148 daerah diikuti oleh kader PD. Dan dari 148 Pilkada itu, ada 85 dapil prioritas yang wajib dikunjungi oleh Satgas Pilkada DPP PD salahsatunya Pilkada di Kabupaten Indramayu. Wajib dikunjungi itu sesuai perintah Ketum DPP PD, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY),” kata dia didampingi ketua DPC Demokrat Kabupaten Indramayu Ir.H. Sri Budiharjo Herman.
Menurutnya, Satgas Pilkada partai besutan SBY dibagi menjadi 12 zona, salah satunya Zona Jawa 1, meliputi Jawa Barat dan Banten. Indramayu merupakan titik ke-6 kunjungannya dari 8 kabupaten/kota di Jabar yang akan menggelar Pemilihan Serentak 2020. “Dari hasil kunjungan kami di 6 kabupaten/kota di Jabar itu, semua sudah berjalan dengan baik,” katanya.
Khusus untuk Indramayu, sambungnya, ada nilai lebih karena elektabilitas pasangan yang diusungnya memiliki tren positif. Tren positif agar terus dijaga hingga satu bulan ke depan atau hingga hari H Pilkada Indramayu pada 9 Desember 2020.
“Artinya, bagaimana menjaga momentum ini dalam 1 bulan ke depan agar tetap terjaga dan trendnya semakin naik sehingga kita optimis dan pada akhirnya kita bisa membuat perubahan di Indramayu. Semoga Pasangan Sholawat bisa menang,” harapnya.
Alasan lainnya, kata dia, Ia melihat konsep komunikasi politik sudah bagus dan Sholawat mengambil nama yang khas dan kebetulan mayoritas penduduk Indramayu adalah muslim dan turunan dari program sholawat atau akronimnya bertasbeh ini dalam strategi politik sudah betul. Hal lainnya, dari banyak program yang diusung Pasangan Sholawat telah diperas menjadi 5 program.
“Inilah yang kemudian menjadi tawaran kepada masyarakat Indramayu. Kita tahu bahwa tidak ada gunanya membuat slogan apapun kalau tidak bisa membuat harapan masyarakat. Apa yang sebenarnya menjadi harapan dari masyarakat Indramayu untuk diperbaiki oleh pemimpinnya ke depan,” beber Renanda Bachtar.
Renanda juga melihat semua konsep Pasangan Sholawat sudah tepat, positioning sudah baik tinggal bagaimana kerja-kerja tim dalam mempertahankan hal tersebut. Dan menurut pak SBY semua hal penting tapi ada dua hal yang paling penting dalam melakukan kampanye salahsatunya ground campain yakni bagaimana membuat kampanye langsung di tengah-tengah masyarakat, dan paslon harus berhubungan/berinteraksi dengan konstituennya.
Ia tidak memungkiri hal itu memang tidak mudah karena situasinya sedang pandemi sehingga ada pembatasan-pembatasan tapi justru itulah yang kemudian membuat para pihak harus berinovasi, berkreasi bagaimana mensiasati situasi yang tidak mudah ini.
“Tahapan kampanye Pilkada 2020 dilaksanakan di tengah pandemi sehingga harus menjaga protocol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M). Ini tantangannya tapi kelebihannya mau tidak mau Paslon Sholawat harus mendatangi lebih banyak lagi konstituen,” saran dia. (Safaro/IJnews)