INDRAMAYU –
Kegiatan reses anggota DPR RI komisi IV dari fraksi PDI Perjuangan, Ono Surono ke Desa Pabean Ilir Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu mendapat berbagai aspirasi dari para pembudidaya ikan tentang penyaluran program dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan, Rabu (23/12/2020).
Para pembudidaya ikan berharap agar Ono Surono yang merupakan legislator asal Jabar VIII itu dapat menyalurkan program aspirasinya ke pembudidaya ikan di wilayah Pabean Ilir.
Kegiatan reses tersebut dihadiri Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan Ditjen Perikanan Budidaya KKP, Tinggal Hermawan, perwakilan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu beserta jajaran penyuluh perikanan, para pembudidaya ikan se Kecamatan Pasekan, Kuwu Desa Pabean Ilir, serta tokoh masyarakat setempat.
Menanggapi aspirasi sejumlah warga tersebut, Ono Surono menerangkan bahwa masyarakat bisa mengajukan bantuan terutama bagi petambak ikan dan udang. Namun demikian, hal itu dapat diajukan sesuai mekanisme, dengan membuat kelompok pembudidaya ikan yang berbadan hukum atau melalui koperasi perikanan.
Ono Surono yang juga merupakan Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat itu mendorong KKP agar budidaya perikanan semakin diberdayakan untuk menopang kedaulatan pangan nasional dengan dialokasikan anggaran untuk tahun 2021.
Menurutnya, kedaulatan pangan melalui budidaya perikanan perlu dibangun karena penting menghasilkan sumber protein hewani seperti ikan sehingga tidak hanya sumber protein nabati saja.
Ono juga menyampaikan berbagai bantuan pemerintah pusat berupa bantuan benih dan calon induk ikan, pakan ikan mandiri, paket bantuan sarana budidaya ikan hias, paket bantuan budidaya ikan sistem bioflok dan bantuan modal usaha kepada pelaku usaha budidaya di Indramayu.
“Kedepan kita juga mendorong Pemerintah daerah Indramayu agar menaikan anggaran yang dialokasikan untuk pembudidaya ikan. Selain itu, pembangunan kawasan budidaya ikan yang meliputi jaringan air, jalan dan listrik, Instalasi Penanganan Limbah (IPAL) dan cold storage juga sangat diperlukan,” jelasnya
Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan Ditjen Perikanan Budidaya KKP, Tinggal Hermawan mengungkapkan, Indramayu sangat potensial sekali untuk pengembangan perikanan budidaya.
Namun demikian, masih banyak budidaya tambak ikan dan udang yang secara keseluruhan belum berkelanjutan sehingga kerap menimbulkan permasalahan penyakit sehingga budidaya kerap mengalami kegagalan.
Permasalahan lainnya, lanjutnya, adalah banyak masyarakat yang belum menguasai bagaimana budidaya perikanan udang yang baik, serta belum memiliki akses pasar, dan terbatasnya sarana dan prasarana.
“Kami perlu sinergi lintas sektor antar pemerintah pusat, pemda, asosiasi tambak, mitra dan kelompok budidaya,” jelasnya
Ia memaparkan, beberapa langkah yang dilakukan antara lain rehabilitasi jaringan irigasi tambak, pembuatan akses jalan produksi, rehabilitasi konstruksi dasar dan pematang tambak, serta penyediaan sarana prasarana dan pendampingan manajemen usaha.
“Perlu merevitalisasi tambak-tambak di wilayah pantura yang sering kena rob, karena salurannya rusak. Pertanian punya irigasi yang baik, sehingga sektor perikanan juga saluran irigasinya harus bagus,” ungkapnya
Selain itu, pihaknya juga sudah menyiapkan program asuransi untuk pembudidaya ikan. Meski nilainya tidak besar, kata dia, namun cukup untuk membantu masyarakat yang terdampak kerugian atas bencana alam rob, banjir dan sebagainya.
“Kalau bantuan untuk benih dan pakan, tentunya kita sering realisasikan program tersebut, semoga bermanfaat untuk pembudidaya ikan,” terangnya
Dalam kesempatan tersebut, para pembudidaya yang diwakili H Dastir menyampaikan aspirasinya langsung kepada Ono Surono. Mereka membutuhkan bantuan cold storage yang dapat dimanfaatkan sebagai ruang penyimpanan untuk ikan dan udang, agar mempertahankan kesegarannya sekaligus menghemat biaya produksi dalam penggunaan es balok.
“Wilayah Pasekan yang mayoritas sebagai pembudidaya ikan dan udang, agar hasil produksinya dapat ditingkatkan dengan target pasar di Indramayu, tidak harus dijual ke luar daerah,” tuturnya
Senada, hal itu juga dikatakan Hatta, tokoh masyarakat setempat, bahwa Pasekan sebagai daerah minapolitan, penghasil ikan dan udang ini bisa menjadi daerah sentra industri perikanan.
“Bagaimana agar wilayah Pasekan ini menjadi daerah minapolitan yang memasok ikan dan udang, sehingga harus ditetapkan sebagai kawasan budidaya, yang harus difasilitasi Pemerintah,” kata dia.(*)