INDRAMAYU –
Dibalik kekurangannya, kaum disabilitas yang tergabung dalam Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Indramayu terus berkreasi dan berinovasi salah satunya menciptakan motif batik.
Terciptanya motif batik itu berawal dari kepiawaian pengurus PPDI setempat melihat kekayaan alam Indramayu yang dituangkan dalam motif batik.
Motif-motif batik karya para disabilitas ini sengaja bertemakan kekayaan alam seperti daerah penghasil mangga, bahari dan lainnya. Kepiawaian membatik itu kemudian diwariskan kepada penyandang disabilitas lainnya.
“Kami sengaja mengajak kepada temen-temen disabilitas untuk belajar membatik dan kedepannya mampu melahirkan kualitas batik khas Indramayu yang tidak kalah dengan pengrajin batik Indramayu lainnya. Dengan belajar membatik ini semoga akan tercipta lapangan pekerjaan khususnya bagi kaum disabilitas,” kata Ketua PPDI Indramayu, Didi Kusridi di sela-sela menggambar motif batik di Sekretariat PPDI setempat di kompleks GOR Singalodra Sindang, Jumat (08/01/2021).
Menurutnya, motif batik karya disabilitas mengambil tema khazanah alam Indramayu. Artinya Indramayu sebagai daerah penghasil mangga, pertanian, daerah pantai/bahari dan kekayaan alam lainnya dituangkan dalam motif-motif batik.
“Tahap awal kami kembangkan motif batik mangga yang dikreasikan dengan bunderan mangga/simpang lima. Kain-kain batik hasil kreatifitas para disabilitas ini rencananya akan dibuat seragam untuk pengurus,” kata dia diamini Sekretaris, Suparayitno, Bendahara Sutarno dan kaum disabilitas lainnya.
Kenapa kain batik itu dibuat untuk seragam pengurus, tanya dia, tujuannya untuk mempromosikan batik karya disabilitas kepada masyarakat luas dan berharap masyarakat tertarik untuk membeli produk batik disabilitas.
Motif batik kata dia baru ada satu yakni matif mangga yang dikreasikan dengan bunderan mangga. Namun demikian kreasi motif itu tidak hanya mangga namun akan dikembangkan dengan kekayaan alam lainnya. Contohnya, pantai/bahari karena Indramayu sebagai daerah bahari, pertanian sebagai penghasil padi terbesar di Jawa Barat bahkan nasional akan dikreasikan dalam motif batik.
“Dengan adanya kreatifitas ini kami berharap Bupati dan Wakil Bupati terpilih memperhatikan kaum disabilitas tidak saja dalam bentuk bantuan tapi membantu menciptakan lapangan pekerjaan, salahsatunya membantu mempromosikan batik disabilitas dan mempatenkan hak cipta batiknya,” harapnya.
Hal serupa dikatakan Sekretaris PPDI Indramayu, Suprayitno. Menurutnya, motif batik yang diciptakan kaum disabilitas merupakan karya yang luar biasa.
Dengan belajar membatik ini mudah-mudahan bisa menciptakan lapangan pekerjaaan khususnya bagi disabilitas di Kabupaten Indramayu.
“Ide membatik ini merupakan ide, gagasan Ketua PPDI yang dituangkan dalam motif batik. Motif batik itu sengaja mengambil khazanah alam Indramayu. Muaranya untuk lebih memperkenalkan budaya Indramayu secara luas.
Dikatakan, disabilitas juga bisa membatik dan mudah-mudahan kualitasnya tidak kalah dengan pembatik professional lainnya di Indramayu. Kemudian untuk membuka peluang usaha disabilitas sambung Ketua NPCI Indramayu ini, batik karya PPDI harus bisa dikembangkan lebih luas lagi.
“Kami berharap Bupati dan Wakil Bupati terpilih Nina Agustina dan Lucky Hakim bisa membantu memasarkan batik disabilitas seperti menyarankan kepada Dinas Pendidikan dan Kemenag agar seragam batik anak-anak sekolah mulai dari TK/RA, SD/MI hingga SMA/SMK menggunakan kain batik hasil karya para disabilitas,” harapnya. (Safaro/IJnews)