INDRAMAYU –
Produsen tahu tempe di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat mogok produksi dalam dua hari terakhir.
Mereka mengaku tidak berproduksi, imbas kenaikan harga kedelai yang terus melambung tinggi pada periode bulan Februari.
Pengusaha tahu tempe di Blok Bungkul Kelurahan Bojongsari, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Kastirah mengungkapkan, para pengusaha tahu tempe kecewa karena harga kedelai terus naik. Mereka pun terpaksa mogok produksi.
“Kalau tetap dipaksakan produksi, keuntungannya gak ada,” ungkapnya.
Dikatakan, dalam kondisi normal harga kedelai Rp6-7 ribu/kg, namun saat ini sudah mencapai Rp10 ribu/kg.
“Kalau tetap produksi, kami rugi. Jadi sudah dua hari ini tidak produksi,” ungkapnya Selasa (23/02/2021).
Ia berharap harga kedelai kembali stabil. Pasalnya, kenaikan harga kedelai mempengaruhi stabilitas produksi tahu tempe.
Ia mengaku, jika harga kedelai stabil, bisa membeli bahan baku kedelai sebanyak 3 kuintal per hari.
Imbas dari mogok produksi pengusaha tahu tempe, warga di Indramayu mulai kesulitan mendapatkan tahu tempe.
Salah seorang ibu rumah tangga, Asmayeni (47 tahun) mengaku sulit mendapatkan tahu tempe saat belanja ke Pasar Indramayu.
“Saya ke pasar untuk beli tahu tempe, tapi gak dapat,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh pedagang siomay, Suparna. Ia terpaksa tidak berjualan karena salah satu bahan baku siomay tidak ada.
“Beli tahu agak susah, jadi hari ini tidak jualan,” kata dia. (IJNews)