CIREBON – Jajaran Polres Cirebon Kota menggiatkan patroli siber untuk menangkal segala bentuk tindakan melawan hukum di dunia dalam jaringan (daring) atau dunia maya. Patroli penanggulangan tindak kriminal tidak hanya dilakukan di dunia nyata, dunia virtual pun tidak luput dari pantauan.
Pasalnya, beberapa waktu lalu, warga Cirebon sempat dihebohkan beredarnya video hoaks yang dinarasikan pembuat dan penyebarnya sebagai kerusuhan pedagang Jagasatru. Pelaku juga diketahui menyebarkan video hoaks dengan narasi pos penyekatan Krucuk, Cirebon, dijebol warga.
Pelaku kemudian berhasil ditangkap oleh jajaran Polres Cirebon Kota. Motifnya, demi mendapatkan banyak viewer dan subscriber di akun YouTube-nya.
Kasat Reskrim Polres Cirebon Kota AKP I Putu Asti Hermawan menyatakan, penangkapan pelaku penyebar video hoaks di Pasar Jagasatru membuat jajarannya lebih siaga dan harus meningkatkan patroli dunia maya terhadap hiruk pikuknya informasi.
“Kami menyiagakan petugas yang memantau pergerakan informasi baik itu dalam bentuk tulisan atau teks, foto, rekaman suara, maupun rekaman video. Terutama yang mengandung konten yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya,” katanya, Kamis (22/7/2021).
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk lebih bijak menggunakan teknologi. Apalagi sampai membuat dan menyebarkan konten hoaks yang bisa berujung konsekuensi hukum. Selain itu, informasi hoaks juga bisa berdampak buruk terhadap masyarakat.
“Saya harap masyarakat menyadari betapa besar dampak buruk yang dapat ditimbulkan beriita hoaks. Apalagi kita dalam masa Pandemi. Lebih baik, alihkan kegiatan kita ke hal-hal yang produktif manfaatkanlah teknologi infomasi sebaik-baiknya sehingga bisa berguna untuk diri sendiri, orang lain, dan bermanfaat untuk negara,” imbuhnya.
Selain patroli siber, pihaknya juga melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai media, termasuk media luar ruang dan mendatangi sekolah, kampus, kelompok masyarakat ataupun kepemudaan.
“Kami melakukan upaya pencegahan dengan men-take down video-video yang terindikasi mengandung hoaks juga melakukan edukasi kepada masyarakat,” pungkasnya. (*)