MAJALENGKA – Bupati Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Karna Sobahi, meminta pihak PG Jatitujuh memberikan beasiswa kepada anak korban bentrok maut dua kelompok petani tebu di perbatasan Majalengka-Indramayu, Senin (4/10/2021).
Karna prihatin atas insiden bentrokan dua kelompok petani tebu dan menyampaikan belasungkawa, terlebih yang menjadi korban adalah tulang punggung bagi keluarganya.
“Sedih, prihatin, sangat tidak kita inginkan,” ujar Karna saat mengunjungi rumah duka, Selasa (5/10/2021).
Karna kemudian meminta kepada jajaran PG Jatitujuh yang turut hadir di rumah duka untuk memberikan bantuan beasiswa kepada anak-anak korban. “Tolong beasiswakan pendidikannya untuk anak almarhum. Pemda ada BAZNAS,” kata Bupati.
Karna juga meminta kepada keluarga korban untuk bersabar dan bertawakal atas musibah yang terjadi. “Tentu sangat berat menerima kenyataan, semua orang pasti menyesalkan,” katanya.
“Melihat foto, video (yang beredar) menangis saya. Bagaimana seorang kepala daerah melihat rakyatnya seperti itu. Sangat sedih dan prihatin,” ucapnya.
Sementara, Karna berpesan agar masyarakat tidak terprovokasi atas insiden tersebut. Sejatinya, kata dia, masyarakat harus menunjukkan kesantunannya.
“Saya meminta agar rakyat tetap tenang tidak terprovokasi, tidak terpengaruh oleh pihak-pihak yang ingin mengeruhkan atau memanfaatkan situasi ini,” tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, akibat bentrokan yang melibatkan 2 kelompok petani tebu di perbatasan Majalengka-Indramayu, 2 orang warga Kecamatan Jatitujuh, meninggal dunia.
Diketahui, identitas 2 korban tersebut bernama Yayat yang berstatus Ketua BUMDES Jatiraga, Jatitujuh dan Suhenda, Ketua Padepokan Awaliah, Desa Sumber Kulon, Jatitujuh. (*)