INDRAMAYU –
Ribuan masyarakat nelayan dan petani tambak se-Indramayu antusias menyambut kehadiran Presiden RI Ir. H. Joko Widodo (Jokowi), dalam peresmian Bank Mikro Nelayan, di Area Wisata Pantai Desa Karangsong, Indramayu, Jawa Barat. Kamis (6/6/2018).
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah mendirikan lembaga keuangan mikro nelayan sebagai ruang (wadah) kepada nelayan yang membutuhkan modal usaha perikanan dengan bunga yang kecil.
“Tadi saya sudah bisik-bisik kepada ketua OJK mungkin lebih pas dinamakan Bank Mikro Nelayan.Saya juga minta di pelajari lagi bunganya mungkin tidak 7 persen per tahun, tetapi 3 persen per tahun. Ini kan BLU (Badan Layanan Umum). BLU kan gak cari untung duitnya juga dari APBN kan ?.”tegas Jokowi. kepada ribuan masyarakat nelayan dan petani tambak. Kamis (6/6/2018).
Jokowi berharap, pinjaman modal yang sudah diberikan kepada nelayan tersebut nantinya tidak habis begitu saja, sehingga dapat terus bergulir kepada nelayan guna menunjang segala kebutuhan nelayan, sebagaimana yang sering ia dengar secara langsung baik saat turun dilapangan maupun saat nelayan dipanggil ke Istana hampir seluruhnya sama mengeluhkan permodalan dan pembiayaan.
“Kita harapkan apa yang sering dikeluhkan nelayan, setiap saya turun kebawah, atau di undang ke istana nelayannya disampaikan serupa, bolak balik itu terus,”jelasnya.
Dalam sesi tanya jawab, Sukiman. Warga Desa Karangsong Indramayu dan merupakan salah satu penerima manfaat program Bank Mikro Nelayan ini mengaku, jika ia telah meminjam untuk modal usahanya sebesar Rp 40 juta dengan tanpa agunan dan dengan bunga sebesar 7 persen per tahun.
“Ya buat belanja ikan, kalau lagi musim ikan ya modal segitu masih kurang pak,” Jelas Sukiman Kepada Jokowi.
Penerima manfaat lainnya, Carikam,petani tambak budidaya udang vanamei mengatakan, jika dirinya memiliki sebanyak 1.500 M2 lahan tambak udang, yang memanfaatkan modal dari program tersebut dengan sistem pinjam musiman.
Kepada Jokowi Ia pun meminta peningkatan harga jual. Namun langsung dijawab Jokowi jika pemerintah tidak bisa meintervensi harga karena yang menentukan adalah pasar.
“Modalnya untuk pembelian pakan, bibit, Pupuk, listrik biotil, kalau panennya 3 bulan sekali. Untuk keuntungan tidak tetap kalau lagi bagus harganya bisa 50 jutaan kalau lagi turun ya paling 25 jutaan pak,” ungkap Carikam.
Sementara itu, Ketua presidium Serikat Nelayan Tradisional (SNT), Kajidin menambahkan, adanya program tersebut diharapkan dapat digunakan dengan sebaik mungkin, tepat sasaran dan diharapkan bisa diterima juga oleh nelayan tradisional.
“Ya semoga program tersebut tepat sasaran dan bisa di terima oleh nelayan tradisional juga,”tandasnya.
Pada akhir acara, Jokowi meresmikan program Bank Mikro Nelayan dengan ditandai simbol pemukulan gong, yang didampingi Dirjen perikanan tangkap KKP, Gubernur Jawa Barat, Bupati Indramayu, Kapolres, Dandim 0616 Indramayu. Selain jajaran pemerintahan baik pusat maupun daerah turut hadir dalam acara tersebut, Ketua KPL Mina Sumitra. Darto, beserta jajaran dewan pengurus dan anggotanya. Ketua presidium SNT. Kajidin, dan Masyarakat nelayan maupun petani tambak se-Kabupaten Indramayu.(tedy/bakrudin)