INDRAMAYU
Kementerian Agama (Kemenag) RI melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam menggandeng Yayasan Bhakti Luhur Nusantara menggelar Seminar dan Pelatihan Deradikalisasi.
Kegiatan itu mengangkat tema “Mitigasi & Resolusi Konflik Keagamaan Islam” di Era Digital yang dihadiri para santri, pelajar, mahasiswa, para guru dan masyarakat umum di Pondok Pesantren Nurul Mutaqien Terisi, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu pada Sabtu 24 September 2022.
Ketua Forum Indramayu Studi Yayasan Bakti Luhur Nusantara Arief Rofiuddin mengatakan, pihaknya dipercayai oleh Direktorat Bimas Islam Kementerian Agama untuk Melakukan Kegiatan Kerjasama dalam Rangka Membangun Narasi Islam Rahmatan Lil Alamin.
Menurutnya, kegiatan ini bertujuan untuk membangun kesadaran kolektif bagi masyarakat agar bisa menjadi bijak dalam penggunaan media sosial terlebih tidak sedikit kanal media sosial yang memiliki konten radikal dan provokasi.
“Melalui kegiatan ini bisa muncul kesadaran bijak bermedia sosial dan ikut menjadi konsumen sekaligus produsen dalam menghadirkan konten” agama Islam yang menyejukkan dan damai ,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis (29/9/2022).
Selain itu meningkatkan literasi keislaman yang berpijak pada Rahmatan Lil Alamin dengan melakukan edukasi kepada para peserta yang hadir agar dapat bijak dalam penggunaan media sosial terlebih dalam penggunaan konten ke Islaman.
“Acara ini membangun narasi KeIslaman yang teduh dan menyejukkan,” pungkasnya.
Kegiatan seminar dan Pelatihan deradikalisasi menghadirkan pembicara dari berbagai kalangan diantaranya Karyudi Pegiat Kajian Deradikalisasi dan Terorisme, Gus Fanani Elt Hasan Bisri Pegiat Media Sosial dan Algoritme, Adam Bachtiar Duta Pendidikan Jawa Barat dan Dimoderatori oleh Abdul Khanaan Paguyuban Nang Nok Indramayu.
(Bakrudin/IJ News)