INDRAMAYU
Yayasan SAPA Bandung bekerja sama dengan Yayasan Selendang Puan ajak Karang Taruna Desa yang notabenenya kaum muda ikut berpartisipasi pentingnya hak kesehatan seksual dan reproduksi, Rangkaian acara ini menyelenggarakan festifal budaya Penampilan Tari Topeng Remaja, Penampilan Reog, Sosialisasi Hak Kesahatan Seksual dan Reproduksi (HKSR), Donor Darah PMI Kabupaten Indramayu, Posyandu Remaja oleh PKPR Puskesmas Sindang dan Karang Taruna Putra Bangkit Desa Kenanga, bertemakan “Wong Enom Kudu Berdaya” dan lounching pusat layanan komunitas dalam rangka 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan (16 HAKTP).bertempat di halaman masjid Desa kenanga pada hari minggu tgl 4/12 turut hadir dalam kegiatan tersebut Kuwu desa kenanga Darpani SH,dan tamu undangan yang lainnya.
karena itu merupakan hal yang penting. Berdasarkan hasil analisis tahun kemarin memang banyak persoalan tentang kesehatan reproduksi yang di alami oleh teman-teman muda yang ada di Indramayu.
“Tujuan ini kan kita sedang berproses di Indramayu untuk memperkuat teman-teman muda di empat wilayah terdiri dari Desa Kenanga Kecamatan Sindang, Desa Tugu Kecamatan Sliyeg, Politekhnik Negeri Indramayu, dan Universitas Wiralodra bertujuan untuk mencegah hal-hal yang negatif melalui seks education, harus di ajarkannya sedini mungkin sebelum mereka berkeluarga sudah di bekali dasar-dasarnya terkait kesehatan reproduksi,” ungkap Sri Wahyuni perwakilan Yayasan SAPA Bandung
Lanjutnya, Target kami di 2022 sampai 2025 ini ingin memperkuat teman-teman muda terkait hak kesehatan seksual dan reproduksi mereka, maka dari itu kami melakukan penguatan sampai dengan 2025 bekerja sama dengan selendang puan kami akan mengangkat kearifan lokal, berkampanye bersama terkait pentingnya hak kesehatan reproduksi bagi teman-teman muda melalui budaya-budaya lokal agar lebih rileks dan lebih tertarik, sementara ini baru empat titik yang kami sosialisasikan.
Indah trianasari menambahkan, Yayasan Selendang Puan bermitra dengan Yayasan SAPA Bandung mengalokasikan teman-teman muda empat wilayah program.
“Maka Yayasan Selendang Puan mengkordinir teman-teman muda bagaimana mereka bisa saling berkolaborasi untuk mengkampanyekan HKSN. Kami juga mengundang Puskesmas Kecamatan Sindang, Puskesmas Kecamatan Sliyeg, Pemerintah Desa Kenanga, Pemerintah Desa Tugu,” singkatnya.
Mengapa pendekatan kegiatan ink melalui budaya, pertama ingin di terima oleh masyarakat. Karena kalau mereka langsung memahami, menguasai terkait HKSN hal yang mustahil.
“Harapan kami, jika sudah di terima oleh masyarakat maka akan mudah juga teman-teman muda ketika melakukan kegiatan-kegiatan positif sudah tidak mendapatkan stigma negatif dari orang-orang di sekitar. Bahwa ketika laki-laki dan perempuan berkumpul bukah hal yang di konotasikan negatif tapi memang ada kegiatan positif yang bisa mereka lakukan untuk pembenahan hak kesehatan seksual dan reproduksi,” terangnya.
Indah menambahkan, Minimalnya mereka tahu kedepannya ketika berkeluarga bagaimana ketika memiliki anak menyampaikan reproduksi kesehatan anak mulai dari usia 1 sampai 2 tahun bagaimana, lalu usia 5 tahun keatas itu pasti akan berbeda ketika kita akan menyampaikan informasi-informasi seperti itu. Nantinya menjadi bekal kedepannya terjun langsung di masyarakat, karena tahapan 5 transisi kehidupan mulai dari sekolah, bekerja, membangun keluarga, menjadi bagian dari masyarakat, dan melakukan pola hidup sehat. Artinya melakukan pola hidup sehat kalau sudah di terapkan dari awal nantinya 4 transisi kehidupan bisa mereka lalui dengan mengantisipasi atau sudah ada bekal nantinya.dan kami juga membuka layananan hotline untuk membantu masyarakat baik di pendampingan hukum maupun pendampingan pisikologi yang mampu dan profesional di bidangnya.
Sementara itu, Karang Taruna Putra Bangkit, Badrudin.S.Pd menambahkan selama ini kan Karang Taruna identik dengan olahraga, padahal Karang Taruna memiliki peran di berbagai lini. Dengan adanya Yayasan Selendang Puan dan Yayasan SAPA sangat mendukung kinerja kami, tentang kesehatan seksual dan reproduksi. Dengan adanya kegiatan ini kan ada wadahnya seperti pos kesehatan remaja.
“Mudah-mudahan kegiatan ini bermanfaat khususnya kaum muda umumnya masyarakat luas. karena ke khawatiran orang tua tentang hal-hal negatif bisa di antisipasi dengan kegiatan ini.kami mengucapakan terimakasih dan mudah-mudahan kegiatan ini terus dilakukan karena sangat bermanfaat untuk masyarakat khususnya kaum muda,” ucapnya.
(Bakrudin/IJ News)
