KUNINGAN – Kabar penculikan anak di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, sempat viral di media sosial maupun grup whatsapp. Atas kondisi ini, pihak kepolisian langsung melakukan kroscek di lapangan guna memastikan kabar tersebut.
“Kebetulan ada warga yang Whatsapp langsung melalui layanan Hallo Kapolres, tentang informasi penculikan anak di jalan Cijoho. Namun setelah ditelusuri, ternyata di medsos juga beredar informasi serupa yang terjadi di Kertaungaran dan tempat lain,” kata Kapolres Kuningan, AKBP Dhany Aryanda.
Pihaknya menegaskan, petugas langsung bergerak untuk memastikan kebenaran terhadap informasi penculikan yang beredar. Termasuk mendatangi seluruh jajaran polsek di wilayah hukum Polres Kuningan, demi menelusuri beragam kabar isu penculikan yang tersebar di medsos.
“Termasuk saya dan Kasat Reskrim mendatangi sekolah PAUD maupun SD di Kertaungaran. Ini untuk memastikan informasi tersebut benar atau tidak, tapi ternyata tidak ada apa-apa setelah kita kroscek,” tandasnya.
Bahkan dari beberapa isu penculikan yang terjadi di sejumlah lokasi, lanjutnya, dipastikan hoaks oleh pihak Diskominfo maupun pihak kepolisian. Sehingga isu penculikan di beberapa lokasi seperti Cijoho, Muncangela, Kertaungaran, dan Ciawigebang telah dipastikan tidak benar.
“Kami mengimbau kepada warga Kuningan, apabila menerima informasi seperti itu, mohon cari dulu dan konfirmasi mengenai kebenaran kabar yang diterima melalui whastapp maupun medsos. Jangan sampai malah ikut menyebarkan, nanti akan membuat panik dan berbahaya jika menyebarkan informasi hoaks,” tegasnya.
Pihaknya akan selalu memastikan, jika ada informasi apapun yang terjadi di lapangan segera ditindaklanjuti.
Sementara terkait informasi percobaan penculikan anak di wilayah Cipedes, pihaknya kini masih melakukan pendalaman.
“Itu sampai saat ini sedang kami dalami, baik dari anaknya sendiri maupun dari saksi-saksi yang ada di lokasi seperti apa kejadiannya,” terangnya.
Kalau memang benar, pihaknya akan melakukan penyelidikan dan pengungkapan ke depan. “Karena sampai sekarang anak tersebut ada, dan masih dilakukan pendalaman informasi,” pungkasnya.(*)