BANJAR BARU –
Langkah Jaksa Agung HM Prasetyo tak membuat surut jajaran Korps Adhyaksa dalam mengelar kegiatan Bakti Sosial selama ini.
Betapa tidak setelah berhasil mengelar operasi hernia terbanyak dalam sehari bertepatan pada peringatan hari Sumpah Pemuda ke 90, akhirnya Kejaksaan mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI).
Setidaknya sudah 17 ribu pasien telah diobati secara gratis, melalui program baksos Kejaksaan diberbagai daerah, kali ini kegiatan berlangsung di Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan (Kejati Kalsel) selama 2 hari, sejak Sabtu-Minggu, 27-28 Oktober 2018.
Jaksa Agung Prasetyo dalam sambutannya yang disampaikan Kepala Badan Diklat Kejaksaan RI, (Kabandiklat) Setia Untung Arimuladi mengatakan kegiatan baksos kesehatan gratis ini telah lama di lakukan, setidaknya tercatat sudah ada 17 ribu pasien sudah diobati dalam kegiatan baksos kesehatan yang dilakukan jajaran kejaksaan diberbagai daerah di Indonesia.
“Sampai saat ini sudah ada 17 ribu pasien yang dilakukan operasi mulai katarak, hernia hingga kanker serviks di berbagai daerah di tanah air. Tentu ini bukan kegiatan yang mudah kami lakukan,” ucap Prasetyo melalui KaBandiklat Setia Untung Arimuladi saat pemberian penghargaan MURI tersebut.
Atas penghargaan itu, Prasetyo pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang terlibat termasuk tim dokter dan para medis selama program baksos kesehatan gratis ini digelar. Ucapan yang sama juga ditujukan kepada jajaran Kejati Kalsel selaku tuan rumah yang dinilai sukses menjalankan baksos tersebut.
“Kejati telah mempersiapkan dengan baik segala sesuatunya dan menggandeng instansi terkait seperti Puskesmas, Rumah Sakit, dan Dinas Kesehatan sehingga tim medis bisa melaksanakan operasi dengan baik dan lancar,” tuturnya.
Adapun kegiatan baksos kesehatan gratis selama dua hari di Bumi Antasari, Kalsel itu berupa Operasi Katarak dan Operasi Hernia di RS Idaman Kota Banjarbaru.
Saat pelaksanaan proses operasi Sabtu kemarin, Jaksa Agung Prasetyo ikut menyaksikannya, dengan didampingi Ketua Umum Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) Ros Ellyana Prasetyo, dan KaBandiklat Setia Untung Arimuladi. Penyerahan rekor MURI yang berlangsung di Aula Asrama Haji Kalsel di Banjarbaru itu ikut menyaksikan KaBandiklat dan Ketum IAD Ros Ellyana, Kajati Kalsel, Pimpinan RS, dan unsur Pimpinan Daerah setempat.
Sementara Setia Untung Arimuladi menambahkan program baksos tersebut akan terus ditingkatkan, dan tidak hanya berhenti di Bumi Antasari ini saja akan tetapi terus berlanjut ke daerah-daerah lainnya sehingga semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaat dari program Kejaksaan tersebut.
“Semua itu bentuk kepedulian kami sebagai jaksa yang prihatin akan kesehatan bagi masyarakat kecil, agar memiliki kualitas kesehatan yang lebih baik,” ujar Kabandiklat yang kerap di sapa Untung itu.
Kepala Kejati Kalsel Ade Adhyaksa menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Jaksa Agung yang telah memberikan kesempatan pihaknya untuk bisa membantu melaksanakan bhakti sosial di wilayahnya.
“Ini sangat besar manfaatnya bagi masyarakat Kalsel. Apalagi kegiatan ini memberikan nilai positif bahwa jaksa-jaksa dapat berkontribusi bagi masyarakat bukan saja soal penegakan hukum tapi dalam hal kemanusiaan juga,” ucapnya.
Ade pun memastikan bahwa jajarannya akan benar-benar hadir di tengah masyarakat Kalsel yang membutuhkan sentuhan bantuan semampu yang bisa dibantu oleh para jaksa untuk warga di lingkungan kerjanya.
Sementara Ketum IAD Ros Ellyana mengaku bahagia bisa hadir menyaksikan proses operasi hingga pasca operasi. Kegiatan ini merupakan ketulusan jajaran kejaksaan, dan sebagai istri para jaksa, IAD selalu mendukung kegiatan para suaminya.
“Ini bentuk ketulusan kami membantu. Ibu-ibu Ikatan Adhyaksa Dharmakarini tentu selalu mendukung setiap kegiatan yang dilaksanakan Kejaksaan sebagai wujud nyata support kami terhadap pekerjaan suami,” ucapnya. Dan, pada kesempatan itu Ellyana juga memberikan santunan kepada para pasien, pasca operasi tersebut.
Sedangkan seseorang diantara pasien operasi katarak Safiah sangat bersyukur karena pasca operasi mata kirinya menjadi sebuah harapan hidup baru bagi dirinya dan 136 warga lainnya yang telah dioperasi.
“Mata saya rabun dan tidak jelas lagi melihat. Alhamdulilah bantuan jaksa bisa mengadakan operasi gratis sangat berarti bagi warga susah seperti kami,” kata warga asal Kabupaten Tanah Bumbu itu.
Sedangkan Dokter Andreas Sofiandi tim medis rombongan Jaksa Agung mengatakan setidaknya kisaran untuk biaya operasi katarak antara Rp.6.5 juta hingga Rp.16 juta.
Sedangkan untuk biaya operasi hernia bervariasi di kisaran Rp 7 juta untuk hernia yang masih dalam tingkat ringan atau sedang. Sementara untuk hernia yang sudah parah, biaya operasi bisa mencapai Rp 20 juta.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel HM Muslim mewakili pemerintah daerah mengapresiasi apa yang telah digelar Kejaksaan Agung dalam upayanya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
“Kami berharap berbagai stakeholder dan instansi lainnya juga bisa melakukan hal serupa. Termasuk dunia usaha melalui CSR bisa membantu pemerintah untuk mengadakan bhakti kesehatan secara gratis dalam beragam bentuk,” tutur dia.
Sementara, Wakil Direktur MURI Osmar Sementa Susilo mengatakan setidaknya ada 44 pasien yang terealisasi menjalani operasi hernia di Rumah Sakit Idaman Banjarbaru tercatat sebagai rekor MURI.
Pencatatan rekor MURI di Kalsel ini sekaligus memecahkan rekor serupa di Lampung Tengah yaitu 30 orang penderita hernia pada 29 Juli 2018 lalu.(tedy)