IndramayuJeh.com, Indramayu – Kedai Kopilink, sebuah tempat yang didirikan oleh Ukasyah, telah menciptakan suasana hangat untuk minum kopi dan nongkrong bagi masyarakat sekitar. Berawal dari kecintaan Ukasyah pada kopi dan keinginan untuk menyediakan tempat berkumpul bagi teman-teman, Kopilink kini menjadi salah satu destinasi favorit, khususnya di daerah Eretan Wetan.
Dalam sebuah wawancara, Ukasyah mengungkapkan bahwa niatan awal mendirikan Kopilink muncul dari obrolan ringan dengan Uyip yang kala itu masih berkuliah di bidang manajemen. Mereka ingin membangun kedai yang bukan hanya sekadar tempat minum kopi, tetapi juga sebagai ruang interaksi sosial.
Namun, perjalanan Kopilink tidak selalu mulus. Ukasyah menceritakan bagaimana empang miliknya diterjang banjir pada tahun 2021, yang sempat menghentikan niatan mereka untuk fokus pada bisnis kopi.
“Jadi kan sempat tuh ke empang dulu karena emang ngelanjutin apa yang udah dibangun sama orang tua. Ada momen di mana pas kita baru beberapa bulan untuk kayak empangan itu, empang aku dihajar banjir kan ya,” ucap Ukasyah.
Namun demikian, seiring waktu Kopilink mulai menarik minat pemuda di daerah Eretan. Meskipun awalnya orang-orang masih canggung dan kurang terbiasa dengan konsep kedai kopi, lambat laun mereka mulai tertarik dan berpartisipasi dalam berbagai diskusi yang diadakan di sana. Salah satu inisiatif yang turut mendongkrak popularitas Kopilink adalah kegiatan Pemuda Peduli Lingkungan (PPL), yang sering mengadakan diskusi dan acara di kedai ini.
Mencoba Hadirkan Produk Signature yang Unik
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh Ukasyah adalah menentukan produk signature yang benar-benar mencerminkan keunikan Kopilink. Banyak kedai kopi di Indramayu yang menawarkan kopi susu gula aren sebagai menu andalan mereka.
Namun, Ukasyah merasa bahwa signature seharusnya mencerminkan kreativitas dan orisinalitas yang tidak ditemukan di tempat lain. Meskipun Kopilink masih dalam tahap eksplorasi untuk menemukan menu yang benar-benar khas, eksperimen seperti kopi herbal mulai mendapatkan perhatian karena rasa dan aromanya yang unik.
“Pandanganku, ketika emang signature itu kan bentukannya bagaimana orang bar itu ngulik yang akhirnya bikin satu menu di (kedai kopi) yang lain itu gak ada. Ataupun misalnya di yang lain ada tapi ada modifikasi yang menjadikannya otentik,” terangnya.
Ukasyah juga menyebutkan bahwa banyak pelanggan memberikan kritik dan saran yang membantu mereka memperbaiki produk. Meskipun demikian, satu hal yang selalu dipuji oleh pelanggan adalah suasana hangat dan ramah yang diciptakan oleh Kopilink. Ia juga menegaskan bahwa tujuan utamanya adalah membuat pelanggan merasa seperti di rumah, di mana mereka bisa berdiskusi tentang berbagai hal, dari topik ringan hingga serius.
Lebih dari sekadar tempat minum kopi, Ukasyah berharap Kopilink bisa menjadi titik perubahan kultur di Indramayu. Dia percaya bahwa kopi selalu identik dengan para pemikir dan seniman, dan dengan menyediakan tempat untuk diskusi dan interaksi sosial, Kopilink bisa membantu merubah cara pandang dan kultur masyarakat setempat.
Ukasyah menginginkan agar Indramayu tidak selalu dikaitkan dengan hal-hal negatif, tetapi juga dikenal sebagai tempat yang mendukung kreativitas dan pemikiran kritis.
Terakhir, Ukasyah menyampaikan bahwa akan ada kegiatan seni di Kedai Kopilink yang berkolaborasi dengan Dewan Kesenian Indramayu. Kegiatan ini akan menghadirkan Minanto, Sastrawan yang memenangkan sayembara novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) melalui judul Aib dan Nasib. Kegiatan Tersebut akan dilaksanakan pada Sabtu, 10 September 2024 dan turut menyelenggarakan pameran karya seni yang akan berlangsung selama sepekan. (Nursaid)
