Next Post

Ipul “Kembang Srengenge” Angkat Kritik Sosial melalui Instalasi Seni Tokoh Chairil Anwar

WhatsApp Image 2024-08-12 at 11.53.50 PM

INDRAMAYU, IndramayuJeh.com – Pameran seni rupa Reang Riung yang diselenggarakan di Kedai Kopilink sejak Sabtu malam (10/8/2024) di Eretan Wetan, menampilkan berbagai karya seni yang sarat akan kritik sosial dan lingkungan. Salah satu karya yang mencuri perhatian adalah instalasi seni rupa berjudul “Menikmati Gorengan” karya seniman muda Ipul, yang lebih dikenal dengan nama panggung Kembang Srengenge.

Dalam karyanya, Ipul menghadirkan sosok penyair legendaris Chairil Anwar sedang makan gorengan. Namun, lebih dari sekadar menampilkan sosok penyair, instalasi ini dibentuk dari bahan-bahan tak biasa—kertas bekas bungkus gorengan yang menjadi simbol dari sampah yang sering kali dianggap sepele, namun berdampak besar terhadap lingkungan.

Ipul menjelaskan bahwa melalui instalasi ini, ia ingin menyampaikan pesan kepada generasi muda, terutama siswa sekolah menengah atas yang baru lulus, bahwa membuat karya tidak harus mengeluarkan biaya yang mahal.

“Karena anak-anak baru lulus dari sekolah, alasannya itu ayo kita ajak berkarya. Kalau tidak ada modal untuk membeli kanvas, beli cat, kita bisa manfaatkan kertas gorengan,” ujar Ipul.

Ia menambahkan bahwa karya ini merupakan bagian dari upayanya untuk menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan pengelolaan sampah yang lebih baik. Bahan dasar dalam pembuatannya pun sederhana, yaitu arang yang dihaluskan, kertas bekas bungkus gorengan, dan lem kayu.

Selain itu, karya yang dibuat oleh Ipul “Kembang Srengenge” terinspirasi dari perkataan tokoh seniman.

“Om Rere pernah mengatakan, Membuat lukisan itu harus menyenangkan. Ya, berkarya itu harus menyenangkan seperti ini sekarang misalnya. Orang berkarya tidak harus mempunyai modal besar,” ucapnya.

Di sisi lain, Arbi Fuadi Maulidina, seorang pegiat lingkungan, memberikan apresiasi yang tinggi kepada karya yang dibuat dari daur ulang sampah tersebut. Ia melihat karya Ipul “Kembang Srengenge” sebagai bentuk kritik sosial yang kuat, bukan hanya kepada masyarakat, tetapi juga kepada perusahaan-perusahaan yang turut berkontribusi pada masalah sampah.

“Saya sangat mengapresiasi karya yang ada di Reang Riung, terutama Ipul ini. Bukan hanya sebagai bentuk seni, tetapi juga sebagai kritik terhadap kita semua—termasuk perusahaan-perusahaan besar yang seharusnya lebih bertanggung jawab dalam mengelola sampah mereka,” kata Arbi.

Ia menambahkan bahwa di era sekarang, seni bisa menjadi media yang sangat efektif untuk menyampaikan pesan-pesan penting tentang lingkungan.

Arbi juga mencatat bahwa Eretan Wetan, sebagai lokasi pameran, merupakan daerah yang sering kali menghadapi masalah lingkungan, seperti banjir rob dan rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah.

“Melalui karya seperti ini, harapannya masyarakat bisa lebih sadar akan masalah lingkungan di sekitar mereka. Kita harus mulai dari hal kecil seperti mengelola sampah gorengan ini, karena dampaknya bisa sangat besar,” ujarnya.

Pameran Reang Riung bukan hanya sekadar ajang menampilkan karya seni, tetapi juga menjadi wadah bagi para seniman untuk menyuarakan kritik dan refleksi sosial. Instalasi “Menikmati Gorengan” karya Ipul Kembang Srengenge adalah salah satu contoh bagaimana seni dapat digunakan untuk mendorong perubahan dalam masyarakat.

“Seni bukan hanya untuk dinikmati, tetapi juga untuk direnungkan. Melalui karya ini, saya ingin kita semua memikirkan lagi kebiasaan-kebiasaan kecil yang ternyata bisa berdampak besar bagi lingkungan,” tutup Arbi.

Muhammad Nursaid

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News