INDRAMAYU –
Forum kerukunan umat beragama (FKUB) meminta kepada tokoh lintas agama dan kepemudaan untuk mengantisipasi ancaman disintegrasi bangsa akibat penyebaran berita bohong atau hoax.
Ketua FKUB Kabupaten Indramayu,H.Warmin Permana mengatakan isu suku,agama,ras dan antar golongan (SARA) kerap terjadi akibat berita-berita hoax.
“Ancaman berita hoax sudah sangat memprihatinkan.Kami menghimbau kepada tokoh lintas agama di Kabupaten Indramayu untuk dapat memberikan edukasi kepada masyarakat untuk tidak mudah terpancing oleh isu yang belum tentu benar,”kata dia.
Apalagi pada tahun 2019 merupakan tahun politik dimana ada momentum Pilpres dan Pileg 2019.
“Masyarakat harus lebih teliti dan menyaring informasi terutama dari media
sosial,”kata dia.
Sementara itu, ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Indramayu,Imam Santoso menambahkan, peran serta tokoh agama dalam meminimalisir isu SARA akan menjadi sangat strategis.
“Melihat perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat, butuh kerja keras bagi kita semua untuk bersama-sama menjaga kerukunan umat beragama dan ancaman isu SARA,”kata dia.
Hal senada juga diungkapkan oleh Banit Bimtibmas Sat Binmas Polres Indramayu,Aiptu Dedi Susanto. Masyarakat diharapkan untuk tidak sharing sebelum menyaring informasi.
“Saring belum sharing,itu akan lebih baik,”kata dia.
Sementara itu Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Indramayu,Suwenda didampingi Kasi Politik dalam negeri Kesbangpol Kabupaten Indramayu,Abdul Fatah,S.HI mengatakan sosialisasi forum kerukunan umat beragama yang digelar di aula kantor Kesbangpol Kabupaten Indramayu,pada Kamis (8/11) merupakan bagian dari penerapan toleransi antar umat beragama.
“Kerukunan umat beragama di Kabupaten Indramayu yang cukup toleran bisa terus dipertahankan,”ujarnya.(tomi indra)
