Indramayujeh.com, Indramayu – Anggota DPR RI Komisi V, Daniel Mutaqien Syafiuddin, turun langsung ke lokasi amblasnya tanggul Sungai Cimanuk di Desa Gedangan, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Senin, 3 Maret 2025. Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan penanganan yang tepat dalam mengatasi dampak bencana tersebut.
Dalam kesempatan itu, Daniel memberikan apresiasi terhadap langkah cepat yang diambil oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung dalam menangani permasalahan ini. Menurutnya, koordinasi yang baik antara pihak terkait sangat penting agar respons terhadap bencana dapat dilakukan dengan sigap dan efektif.
“Beberapa hari lalu, kami menerima informasi mengenai kejadian banjir. Setelah itu, kami berkoordinasi dengan pihak BBWS. Hari ini, kami turun langsung merespons informasi yang masuk dari masyarakat. Rekan-rekan dari BBWS, sebagai mitra Komisi V, juga merespons dengan sangat cepat dan baik,” kata Daniel.
Baca Juga: Bupati dan Wabup Indramayu Pimpin Apel Perdana, Tekankan Sinergitas ASN
Sementara itu, Kepala BBWS Cimanuk Cisanggarung, Dwi Agus Kuncoro, menjelaskan bahwa amblasnya tanggul disebabkan oleh kondisi aliran sungai yang tidak lurus. Akibatnya, tekanan air yang tinggi menyebabkan tanah di atas geobox mengalami longsor. Ia juga menegaskan bahwa berdasarkan pemantauan sebelumnya, geobox yang dipasang tetap stabil dan tidak mengalami pergeseran.
“Amblasnya tanah ini disebabkan oleh aliran Sungai Cimanuk yang sedikit menonjol di sisi barat. Akibatnya, saat air tinggi, aliran ke arah timur menjadi kuat. Kami pernah menangani masalah ini di sini sebelumnya dan menemukan bahwa geobox yang dipasang tidak bergerak. Artinya, saat air tinggi kemudian surut, tanah di atas geobox yang longsor, bukan geobox-nya. Jika geobox yang longsor, maka geobox tersebut akan bergerak, tetapi saat ini tidak terjadi,” jelasnya.
Sebagai langkah darurat, BBWS telah melakukan penambahan geobox di area tanggul yang terdampak serta merencanakan normalisasi tebing di sisi barat sungai agar aliran air menjadi lebih terkendali. Untuk penanganan jangka panjang, pengecoran tanggul akan dilakukan dalam tahap berikutnya. Selain itu, daerah rawan lain seperti di Kertasemaya juga telah masuk dalam program penanganan agar kejadian serupa tidak terulang.
Baca Juga: Lapas Indramayu Latih Warga Binaan Produksi Koja, Jawab Kebutuhan Pemancing
“Daerah lain yang rawan tanggul amblas yaitu di Kertasemaya yang memang sudah kita programkan. Alhamdulillah pada efisiensi ini kita memanfaatkan paket yang paling dekat aja untuk menangani di sini,” kata Agus.
Dengan adanya langkah-langkah strategis ini, diharapkan risiko bencana akibat tanggul amblas dapat diminimalkan dan keamanan masyarakat sekitar tetap terjaga. (*)