INDRAMAYU –
Cuaca buruk dalam sepekan terakhir membuat nelayan di Kabupaten Indramayu memilih tidak melaut dan menyandarkan kapal mereka di muara-muara.
Kondisi itu seperti terjadi di sejumlah desa, di antaranya Karangsong, Dadap, Eretan dan lainnya yang terdapat muara. Para nelayan memilih menunggu kondisi cuaca membaik sambil membenahi kapal dan peralatan alat tangkap ikan lainnya.
Ketua Himpunan Nelayan Sseluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Indramayu Dedi Aryadi mengungkapkan, pihaknya sejak jauh hari meneruskan peringatan atau imbauan dari BMKG terkait kondisi cuaca kepada nelayan, khususnya terkait ketinggian gelombang dan kecepatan angin yang dapat membahayakan para nelayan.
“Berdasarkan informasi dari BMKG yang kami terima dalam beberapa minggu terakhir cuaca saat ini sedang kurang baik atau istilahnya angin barat di Indramayu disebut musim paceklik bagi nelayan,” jelas Dedi.
“Banyak nelayan yang tidak berangkat melaut dikarenakan kondisi cuaca yang buruk saat ini atau angin barat. Apabila dipaksakan melaut sangat berisiko terhadap keselamatan mereka dan akhirnya terpaksa para nelayan menepikan kapal mereka di muara, jelasnya menambahkan.
Akibat banyaknya nelayan yang tidak melaut, tentunya berdampak terhadap transaksi penjualan dan suplai ikan dari Indramayu. Dedi berharap, dengan berkurangnya penghasilan mereka ada perhatian dari pihak-pihak terkait. Ibaratnya kondisi yang dialami nelayan saat ini seperti petani yang mengalami gagal panen.
“Sumber pendapatan mereka hanya mengandalkan hasil menangkap ikan di laut, selain itu tidak ada lagi yang mereka kerjakan. Biasanya sambil menunggu cuaca membaik mereka memperbaiki kapal dan alat tangkap yang rusak. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka banyak meminjam kepada pemilik kapal ataupun koperasi nelayan bagi yang tersedia,” pungkas Dedi. (Tedy)
