CIREBON –
Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) dan Pemkot Cirebon menandatangani MoU atau nota kesepahaman sebagai bentuk kerja sama pengembangan di berbagai bidang.
Kerja sama itu meliputi pengembangan sumber daya manusia, pelaksanaan KKN, PKL, penelitian dan pengabdian bagi para dosen dan mahasiswa, pengiriman dosen pakar, sosialisasi regulasi kebijakan pemerintah, dan lainnya.
Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis menyatakan, kampus UGJ ke depannya harus menjadi ikon daerah dan diproyeksikan jadi pusat studi rujukan bagi pendatang yang ingin menempuh pendidikan tingkat tinggi.
“Kalau di Bandung ada ITB dan lainnya, di Yogyakarta ada UGM, oleh karena UGJ harus menjadi perguruan tinggi ikonik di Kota Cirebon. Menjadi magnet bagi pendatang yang hendak menempuh pendidikan tinggi,” katanya, Jumat (25/1/2019).
Dia mengaku, dalam menata dan membangun kota, pihaknya membutuhkan tenaga ahli dan lulusan akademik yang berkualitas.
“Kerja sama yang kkita bangun dengan UGJ harus lebih luas dan kuat, sehingga kota ini dengan kalangan civitas akademika dapat bersinergi dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Tidak hanya mengirimkan mahasiswa yang PKL saja, kalau itu sudah biasa,” ujarnya.
Sementara itu Rektor UGJ Mukarto Siswoyo mengatakan, dukungan dari Pemkot Cirebon jadi penyemangat dan motivasi bagi kalangan pengajar, karyawan, dan mahasiswa UGJ.
“MoU ini merupakan pernyataan dukungan yang baik dari Pemkot Cirebon terhadap dunia perguruan tinggi. Ini akan menjadi motivasi bagi kami untuk lebih meningkatkan kualitas sehingga dapat mencetak generasi berkualitas yang siap menjawab kebutuhan masyarakat,” tuntasnya. (Juan)