CIREBON –
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil akan menerapkan sistem perekonomian baru di wilayah yang dipimpinnya yakni ‘Ekonomi Pancasila’. Sistem ekonomi baru ini diharapkan dapat menghapus ketimpangan kelas ekonomi yang kian jauh antara kaya dan miskin.
Untuk itu, seluruh jajaran Pemerintah Provinsi Jabar akan dikerahkan untuk menggali potensi daerahnya masing-masing terutama di daerah Selatan Jabar yang masih tertinggal. Untuk mengkatrol perekonomian di Jabar Selatan, pembangunan bandara, jalan tol, dan jalur kereta api kini difokuskan di wilayah tersebut.
Emil mengatakan, wilayah Jabar memiliki sumber daya manusia yang tinggi dengan jumlah penduduk yang mendekati 50 juta jiwa. Agar perekonomian dapat merata pihaknya akan menerapkan Ekonomi Pancasila.
“50 juta manusia ini harus hidup bahagia, gembira lahir batin. Kelas menengahnya harus naik. Ekonominya harus Ekonomi Pancasila yaitu yang kaya silahkan makin kaya tapi yang miskin harus kebawa-bawa. Bukan yang kaya makin kaya, yang miskin jalan di tempat,” katanya saat menghadiri Musyawarah Provinsi Kadin Jawa Barat di Cirebon, Kamis (7/2/2019).
Emil mengklaim, sistem ekonomi baru ini dapat menghapus ketimpangan ekonomi yang tengah terjadi di daerah yang dipimpinnya.
“Masalah terbesar di Jabar adalah ketimpangan. Itu yang akan dilawan selama lima tahun ke depan. Ketimpangan di wilayah selatan yang semakin besar, ketimpangan antara desa dan kota yang gap-nya (jaraknya) terlalu besar,” ujarnya.
Untuk menanggulangi hal itu, ia akan memaksimalkan infrastruktur di Jabar terutama bagian Selatan dengan pengajuan dana dari APBN sebesar 20%.
“Tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya-Banjar akan dipercepat ground breakingnya, Cisumdawu yang menghubungkan Priangan dengan Majalengka juga sedang dikebut. Kita ada persiapan tol lintas Selatan yakni Bogor-Sukabumi-Padalarang dan seterusnya. Kita juga sudah persiapan pembangunan Bandara di Sukabumi dan Tasikmalaya,” tuturnya.
Selain infrastruktur, sektor pariwisata pun akan ditingkatkan, yakni mulai dari memperbaiki akses wisata, membuat destinasi wisata baru, hingga menciptakan pusat wisata yang kreatif dan inovatif.
“Motor penggerak ekonomi di Jabar salah satunya adalah sektor pariwisata. Pariwisata ini bisa pariwisata alami atau buatan,” pungkasnya. (Juan)