INDRAMAYU –
Bupati Indramayu H. Supendi mengaku heran dengan kondisi air di daerah aliran sungai (DAS) Cimanuk. Keheranan ini terjadi setelah Bupati H. Supendi mendatangi Bendung Rentang di Jatitujuh kemarin.
Menurut Bupati H. Supendi, dua aliran sungai di sebelah sungai Cimanuk mengering, sementara air di DAS Cimanuk meluap.
Bupati H. Supendi yang memimpin langsung peninjauan ke Bendung Rentang ini mengaku geram melihat kondisi sungai di sebelah DAS Cimanuk kering, sementara air yang mengaliri DAS Cimanuk debitnya tinggi.
“Ini sungguh ironis. Secara kasat mata, jika debit air yang ada di Bendung Rentang dibagi secara rata, tentunya Indramayu tidak mengalami banjir yang seperti yang sekarang terjadi,” ujar H. Supendi.
Kendati begitu, orang nomor satu Indramayu ini terus melakukan usaha untuk mengurangi debit air ke DAS Cimanuk yang masuk ke Kabupaten Indramayu. Salah satunya dengan membuka kembali aliran Sungai Cimanuk lama yang melintasi Desa Pabean udik dan Brondong.
Seperti yang terlihat Rabu pagi (10/4/), Bupati H. Supendi bersama dengan Kepolres Indramayu, Dandim 0616 Indramayu, BBWS Cimanuk Cisanggarung, Anggota DPR RI Daniel Muttaqien, Anggota DPR RI Yoseph Umarhadi, mendatangi Jembatan Pabean Udik-Pagirikan untuk melihat langsung kondisi Sungai Cimanuk lama dan berencana melakukan pembongkaran tanggul yang selama ini dijadikan sebagai jalan penghubung antara Desa Pabeanudik dan Brondong.
Supendi mengatakan, dialirkannya kembali air ke Cimanuk lama saat ini karena keadaan debit di DAS Cimanuk masih tinggi, meskipun sudah ada penurunan. Sementara genangan air yang masih merendam jalanan dan komplek perumahan membutuhkan pembuangan yang cepat.
“Pengelolaan air di Bendung Rentang harus lebih dilakukan secara profesional. Kejadian kemarin (Red: Senin)itu cukup membuat saya kaget karena semuanya dialirkan ke Cimanuk sementara ke lainnya kosong. Ada apa ini!,” kata Supendi dengan nada geram.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung, Happy Mulya yang ikut dalam rombongan Bupati H. Supendi, mengatakan, pihaknya memahami keinginan Pemkab Indramayu untuk segera mengalirkan air secepat mungkin. Untuk itu pihaknya mempersilahkan jika Pemkab Indramayu ingin membuka DAS Cimanuk lama dalam kondisi darurat, sehingga air yang ada di pemukiman warga cepat surut.
Sementara itu berdasarkan pemantauan sampai Rabu sore, proses pengaliran air ke Sungai Cimanuk lama belum bisa dilakukan karena perbedaan elevasi ketinggian. Selain itu, harus dilakukan normalisasi dari Cimanuk Lama sampai ke Bendung Karet Brondong.
“Hari Rabu ini kita belum bisa lakukan, kita akan lakukan besok hari Kamis untuk normalisasi Cimanuk lama ini hingga ke Bendung Karet Brondong untuk melakukan rekayasa elevasi agar air bisa mengalir ke muara. Semoga ini tidak ada masalah dan Cimanuk bisa kembali bersahabat dengan kita, ” kata Anthok Kentir dari Dinas PUPR Kabupaten Indramayu. (Ril)