CIREBON –
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Cirebon berupaya menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok terutama menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri 1440 Hijriah.
“TPID dan BI sudah berkomitmen menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi serta mengupayakan keterjangkauan harga kebutuhan,” kata Sekretaris Daerah Kota Cirebon Asep Dedi di Cirebon seperti dilansir Antara, Jumat (26/4/2019) kemarin.
Asep mengatakan, TPID bekerja sama dengan BI akan terus berupaya untuk bisa menstabilkan harga kebutuhan pokok dan juga menjaga inflasi di Kota Cirebon, agar tetap terjaga.
Karena lanjut Asep dari data BPS, bahwa sumber utama inflas di Kota Cirebon disebabkan oleh peningkatan harga komoditas utama seperti komoditas bawang merah, bawang putih dan cabai rawit.
“Sementara komoditas penahan inflasi adalah beras, tomat sayur, telur ayam ras dan minyak goreng,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cirebon M. Abdul Majid Ikram mengatakan inflasi Kota Cirebon sampai dengan bulan Maret 2019 dari data BPS masih terjaga di angka 0.18 persen (mtm), 0,22 persen (ytd) dan 1,69 persen (yoy).
“Nilai tersebut masih lebih rendah dari inflasi Jawa Barat maupun inflasi Nasional dan tercatat lebih rendah pula dari rata-rata inflasi tahunan periode tiga tahun terakhir yang mencapai 2,99 persen (yoy),” katanya.
Majid menambahkan menjelang bulan Ramadhan beberapa harga komoditas disinyalir akan mengalami kenaikan terutama terkait persiapan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah. Hal ini, lanjut Majid, disebabkan perubahan pola konsumsi masyarakat dan masuknya arus pemudik ke Kota Cirebon yang akan meningkatkan permintaan serta konsumsi.
“Untuk itu kami bekerja sama dengan TPID akan menggelar pasar murah menjelang Ramadhan, juga Idul Fitri serta beberapa agenda lain untuk menekan kenaikan kebutuhan pokok,” tuntasnya. (Antara)