INDRAMAYU –
Kekosongan posisi Wakil Bupati Indramayu dalam beberapa bulan terakhir, memunculkan sejumlah spekulasi. Bahkan, hingga 10 hari terakhir menjelang batas akhir pendaftaran calon wakil bupati Indramayu di Panitia pemilihan calon wakil Bupati (Panlih Cawabup) Indramayu, belum ada rumor dan wacana soal dua nama yang akan diusulkan ke Panlih Cawabup Indramayu.
Pengamat Politik dari Unikom Bandung, Adiyana Slamet menilai ada sejumlah faktor yang melatarbelakangi belum adanya nama yang disetor ke Panlih Cawabup Indramayu dari koalisi tiga parpol.
” Ada kemungkinan, belum siapnya kader tiga koalisi parpol (Gerindra-PKS-Demokrat) untuk mengisi posisi wakil bupati Indramayu,” ujar dia saat dihubungi, Selasa (11/6).
Faktor lainnya soal lambannya penyerahan dua nama calon wakil bupati Indramayu adalah komunikasi politik antar ketiga partai di internal koalisi yang masih belum menemukan kesepakatan soal nama yang akan direkomendasikan atau diserahkan kepada Panlih DPRD Kabupaten Indramayu.
“Hal tersebut bisa dilihat, dari ‘kebingungan’ ketiga partai tersebut. Kebingungan terjadi karena masing-masing partai mempunyai kepentingan sendiri-sendiri, tanpa melihat bagaimana wakil bupati direkomendasikan untuk membantu bupati demi kerja-kerja pemerintahan dalam membangun Indramayu,” ujarnya.
Adiyana melihat, jika situasi buntu tersebut terus terjadi, maka yang akan dirugikan adalah masyarakat Indramayu. Pasalnya, jika akhirnya tidak ada wakil bupati Indramayu, maka dipastikan beban kerja Bupati Supendi akan semakin berat. “Tugas pemerintahan dan penentu kebijakan akan dilakukan secara sendiri. Tidak ada pembagian tugas dengan wakil bupati yang memiliki fungsi untuk membantu kerja Bupati,” kata dia. (Nafis)
