MANAJELANGKA –
Kapolres Majalengka, AKBP Mariyono mengungkap kronologi kecelakaan maut di Tol Cipali yang menewaskan 12 orang dan puluhan luka-luka, Senin (17/6/2019) dini hari lalu.
Mariyono menjelaskan, tersangka Amsor awalnya naik dari terminal Kampung Rambutan. Kemudian di terminal Pulo Gebang, Amsor pindah tempat duduk yang saat naik duduk di belakang sopir ke tengah di antara sopir dan kondektur.
Dalam perjalanan, Amsor dalam keterangannya kepada kepolisian mendengar ucapan sopir bus Safari yang membuatnya nekat melakukan tindakan penyerangan.
“Waktu duduk di antara sopir dan kondektur, saudara AM ini mendengar sopir berbicara ‘tak pateni neng aku’ (aku bunuh kamu) dan kondektur melirik ke Amsor (padahal tidak saling mengenal),” ucap Mariyono saat ekspose perkara di Mapolres Majalengka, Jumat (21/6/2019).
Pihak kepolisian juga sudah secara memeriksa instensif 8 orang saksi dan kemudian dikerucutkan menjadi 6 saksi yang semuanya merupakan penumpang bus yang selamat. Dari 43 korban luka tersisa 8 orang yang masih dalam perawatan dengan 6 orang di RS Plumbon dan 2 di RS Cideres.
“Barang bukti dan keterangan saksi sudah memenuhi, menunggu proses pendalaman yang dilakukan Sat Reskrim Polres karena kasus ini sudah dilimpahkan dari Satlantas,” jelasnya.
Sebelumnya, Amsor sudah menjalani pemeriksaan oleh tim dokter Polda Jabar dan Mabes Polri. Hasil tes kejiwaan pertama membuktikan, Amsor mengalami gangguan jiwa atau psikologis. (Oki)