Next Post

Debit Air di Waduk Darma Kuningan Menyusut 2 Juta Meter Kubik, Ini Penyebabnya

28062019-Waduk Darma Kuningan Andri (1)

 

KUNINGAN –

Akibat musim kemarau, volume air di Waduk Darma, Kabupaten Kuningan makin berkurang dari debit normal 36,5 juta meter kubik menjadi 34,5 juta meter kubik. Penyusutan volume air sekitar 2 juta meter kubik itu, salah satunya akibat pintu air waduk dibuka untuk mengaliri lahan pertanian yang terdampak kekeringan.

“Kalau menyusutnya itu, karena pintu air saluran irigasi Waduk Darma dibuka untuk pengairan lahan pertanian. Selama hampir sebulan ini, sudah dua kali dibuka yakni pada tanggal 28 Mei dan 16 Juni kemarin,” kata petugas operasi dan pemeliharaan Waduk Darma Kuningan, Ahmad Mansubun Zamanudin, Jumat (28/6/2019).

Dia menyebut, air Waduk Darma yang dialirkan untuk kebutuhan lahan pertanian di wilayah Kuningan bagian timur, dan sebagian pula daerah Cirebon. Sehingga volume air bendungan surut dari debit normal 36,5 juta meter kubik menjadi sekitar 34,5 juta meter kubik.

“Hampir satu bulan ini, pintu air dibuka secara bertahap mulai dari 1 meter kubik per detik hingga meningkat menjadi 2,068 meter kubik per detik. Rencananya pengeluaran air sebesar 2,068 meter kubik akan berlangsung hingga akhir Juni ini,” terangnya.

Sedangkan pada awal Juni nanti lanjutnya, pembukaan pintu air Waduk Darma akan dinaikan menjadi 2,5 meter kubik per detik. Dibukanya pintu air ini rutin dilakukan setiap tahun menghadapi musim kemarau.

“Sebab ini untuk memenuhi kebutuhan pengairan areal pertanian yang kering di sebagian wilayah Kuningan timur, hingga Kabupaten Cirebon melalui aliran Sungai Cisanggarung. Sebab fungsi utama Waduk Darma sebagai penyimpan cadangan air, yang baru akan difungsikan pada musim kemarau seperti sekarang,” ungkapnya.

Dia menambahkan, air bendungan akan terus dialirkan hingga pertengahan Oktober mendatang. Sebab diprediksi bahwa musim penghujan akan tiba memasuki bulan November.

“Nanti tanggal 15 Oktober kita tutup lagi pintu air Waduk Darma, sekaligus untuk pemeliharaan saluran irigasi menjelang musim hujan. Pengeluaran air Waduk Darma untuk irigasi tidak sampai habis total, melainkan telah ada ketetapan batas terendah atau dead storage yaitu 7,5 juta meter kubik,” imbuhnya.

Menurutnya, Waduk Darma yang tidak mempunyai mata air dan hanya mengandalkan pasokan air dari Sungai Cilutung, membuat penyusutan air waduk tidak dapat dicegah. Meski saat ini pasokan air dari sungai masih mengalir, kapasitasnya mulai berkurang dan pengeluaran untuk irigasi serta rembesan maupun penguapan dapat menyebabkan volume air Waduk Darma terus menyusut.

“Apalagi jika kemarau lama, biasanya Sungai Cilutung akan kering dan tidak ada pasokan air ke Waduk Darma. Akibatnya volume air terus menyusut, dan seperti pengalaman kemarau tahun-tahun sebelumnya itu menyebabkan bermunculan daratan seperti pulau di tengah waduk,” pungkasnya. (Andri)

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News