CIREBON –
Setelah mendapat tambahan pasokan (Fakultatif) LPG Subsidi Public Service Obligation (PSO) 3 kilogram, PT Pertamina memastikan ketersediaan LPG Subsidi 3 kilogram di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan) berjalan normal.
Pasalnya, awal Juli lalu masyarakat di Wilayah ini mengalami kesulitan mendapatkan LPG 3 kilogram. Pasokan fakultatif sendiri, sebesar 100% dari alokasi harian normal yakni lebih dari 187 ribu tabung. Pasokan tambahan ini disalurkan selama empat pekan melalui jalur distribusi resmi Pertamina, yakni agen dan pangkalan.
Unit Manager Communication Relations and CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III Dewi Sri Utami mengatakan, berdasarkan pantauan di agen serta pangkalan LPG, saat ini pasokan LPG baik PSO 3 kg, Non PSO 5,5 kg, 12 kg, dan 50 kg aman dan dapat mencukupi kebutuhan masyarakat.
“Di beberapa pangkalan-pangkalan tidak terjadi antrian pembelian. Ini menunjukkan bahwa stok di masyarakat dalam kondisi aman,” katanya, Senin (29/7/2019).
Ia mengaku, awal bulan Juli di Ciayumajakuning sempat terjadi Panic Buying di tengah masyarakat karena sulit mendapat LPG 3 kilogram. “Warga sempat kesulitan mencari LPG 3 kilogram, namun sebenarnya di pangkalan kami LPG 3 kilogram masih tersedia,” imbuhnya.
Ia menyatakan, kekurangan LPG Subsidi salah satunya disebabkan oleh banyaknya masyarakat yang memodifikasi mesin untuk mengairi sawah, karena sebagian besar lahan mengalami kekeringan. Namun, pihaknya tidak merinci berapa banyak LPG 3 kg yang dipakai untuk bahan bakar mesin pompa air sawah.
“Kita coba mitigasi di lapangan, sebetulnya memang ada alih fungsi LPG digunakan untuk modifikasi bahan bakar mesin pompa air. Namun, demikian kami memaklumi karena kondisi masyarakat memang membutuhkan untuk mengairi lahan sawah yang kering akibat musim kemarau. Kami tidak merinci berapa banyak LPG yang tersedot kesana, yang penting bagi kami adalah memberikan kecukupan bagi masyarakat,” ungkapnya.
Ia kembali meminta, masyarakat terlebih kalangan mampu untuk menggunakan LPG 3 kg sesuai peruntukannya yakni masyarakat kecil dan usaha mikro. “Sekarang kondisinya sudah normal. Kami mengimbau kepada masyarakat mampu untuk menggunakan LPG nonsubsidi, sehingga LPG Subsidi bisa digunakan sebagaimana mestinya,” katanya. (Juan)