JAKARTA –
Momentum berkesan dan bersejarah dialami tiga kepala desa (kades) asal Kabupaten Sumedang, Majalengka dan Subang ketika bisa bertemu dan bertatap muka langsung dengan Mentri Desa Pembangunan daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, Eko Putro Sadjojo, Minggu (28/7/2019) kemarin.
Endin Rojudin, Kades Lebakwangi hadir menemui Menteri Desa mewakili Kabupaten Majalengka. Pertemuan yang berlangsung kurang lebih satu setengah jam ini, difasilitasi oleh anggota DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan, Maruarar Sirait.
Bang Ara -sapaan akrab Maruarar Sirait- mengajak para Kepala Desa ini untuk bertemu dengan Menteri Desa pada Kabinet Kerja Jokowidodo guna menyampaikan aspirasi masyarakat desa, manfaat dana desa serta saran-saran terkait pengelolaan bantuan dana desa dibawah kepemimpinan Presiden RI, Joko Widodo selama 5 tahun ke depan.
Kades Lebakwangi, Endin Rojudin merasa terkesan ketika dirinya bertemu dengan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal. ” Saya sangat senang dan bangga saat bisa jumpa dengan pak menteri, saya bisa berdialog langsung dengan dia dan menyampaikan apa yang dirasakan kami selama ini terkait program Dana desa”, kata Endin.
“Saya sampaikan ke Pak Menteri, bahwasannya masyarakat saya khususnya, sangat merasakan betul manfaat adanya program dana desa. Dengan adanya Dana desa ini, infrastruktur dilingkungan kami cukup baik sehingga bisa mendongkrak perekonomian masyarakat di perdesaan”, paparnya pula.
Pada kesempatan tersebut Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Eko Putro Sandjojo, memaparkan perjalanan dana desa dari tahun ke tahun yang terus mengalami peningkatan.
Menurutnya, pada tahun 2015, tahun pertama perguliran dana desa dianggap tidak berhasil karena hanya terserap 82%, sehingga banyak yang meminta dana desa untuk dihentikan dengan alasan desa belum siap dan kekhawatiran dijadikan ajang korupsi.
“Namun pak presiden berpesan kepada saya, “program ini tidak boleh berhenti, baru tahun pertama tidak berhasil ya wajar, tugas kita sebagai pemerintah bukan untuk ngebuli tapi harus membantu mereka sampai mereka bisa, perbaiki pendampingan dan libatkan semua stake holder,” itulah pesan pak jokowi kepada saya, jadi pak president pasang badan terhadap kalian para kepala desa,” tutur Menteri Eko kepada ketiga kepala desa tersebut dalam rilis yang diterima IJNews.
Ditambahkan Eko, atas keberanian pak jokowidodo, tahun kedua dana desa dinaikan lagi 2 kali lipat lebih ditahun 2016, dan sekarang sudah mencapai 70 triliun dengan penyerapan mencapai 99%. “Ternyata teori pak jokowi benar, setelah diadakan pendampingan, penyerapan dana desa dari tahun ketahun terus naik, ditahun 2017 penyerpannya mencapai 93 % dan tahun lalu penyerapannya mencapai 99 %. Penyerapan tersebut membuktikan bahwa pengelolaannya baik”, jelas Eko.
“Ini membuktikan kalau ada komitmen dari pimpinan paling tinggi dan didukung oleh pelaksana di bawah ( kepala desa ) program ini bisa dilaksanakan. Dan keberhasilan program dana desa infek nya apa ? Selama empat tahun ini terjadi peningkatan pendapatan perkapita di desa rata rata mencapai 50%, angka penurunan kemiskinan dipesesaan lebih cepat daripada di kota, stunting di desa tidak bisa tumbuh, dan angka pengangguran terbuka didesa sekarang tinggal separohnya di kota,Itulah infeknya dari dana desa,” jelasnya pula.
“Untuk mempercepat pion dana desa Ada empat program yang bisa dijalankan di antaranya Prukades, Embum Desa, BUMDes, dan sarana olah raga desa, kalau semua ini dijalankan Insyaallah dalam dua tahun desa tertinggal akan menjadi mandiri,” kata Eko.
Sementara itu, ditempat yang sama Maruarar Sirait dihadapan menteri Desa Pembangunan Tertinggal memberikan bantuan modal kerja buat BUMDes di tiga desa tersebut dengan catatatan BUMDes sudah terbentuk sesuai UU dan peraturan yang berlaku. (Oki/SRM)
