CIREBON –
Menjelang Hari Raya Idul Adha, beberapa instansi di sejumlah daerah melakukan sidak atau pemeriksaan hewan kurban. Pemeriksaan ini dilakukan, untuk memastikan hewan kurban baik sapi atau kambing dan domba sesuai dengan syariat Islam.
Di antaranya, kambing dan domba harus berusia satu tahun sedangkan sapi berusia dua tahun. Hewan kurban pun harus sehat dan tidak cacat.
Tak terkecuali dilakukan Pemerintah Kabupaten Cirebon, melalui Dinas Pertanian telah melakukan inspeksi mendadak kepada penjual hewan kurban. Dari sidak itu, ditemukan ratusan hewan kurban yang tidak cukup umur.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Ali Effendi mengatakan, hasil pemeriksaan hewan dalam keadaan sehat dan tidak cacat, namun ditemukan beberapa hewan kurban yang belum cukup umur.
“Kami menemukan sebanyak 275 hewan kurban yang tidak cukup umur dan yang sakit sebanyak 10 ekor. Kalau belum cukup umur dilarang untuk dijual, yang sakit bisa diobati,” katanya, Kamis (8/8/2019).
Hingga kini, pihaknya telah melakukan pemeriksaan kondisi hewan kurban sudah selama satu bulan di 254 tempat pemotongan dan 88 lokasi penjualan.
“Pemotongan sapi tahun lalu sebanyak 1.351 ekor, kerbau empat ekor dan domba 12.193 ekor. Sedangkan untuk kebutuhan Kabupaten Cirebon, domba dikisaran 13 ribu ekor, dan sapi sekitar tiga ribu ekor,” imbuhnya.
Ia melanjutkan, hasil pemeriksaan kesehatan tahun 2018 kemarin, sehat dan layak sebanyak 15.157 ekor, umur muda 17 ekor, sakit 38 ekor. Kemudian hasil setelah pemotongan ditemukan cacing hati 11 ekor, kelainan di paru 6 ekor dan cacing disaluran pencernaan 5 ekor.
Meskipun pemeriksaan hari ini masih berlangsung, pihaknya sudah menghimpun sejumlah fakta di lapangan. Di antaranya kebanyakan hewan belum cukup umur yaitu sejumlah 275 ekor dan sakit 10 ekor.
“Kami akan terus memantau kesehatan hewan kurban baik sebelum maupun ssesudah Iudl Adha. Hewan kurban yang dinyatakan memenuhi syarat diberi tanda atau paneng,” pungkasnya. (Juan)
