INDRAMAYU –
sebanyak 30 pelaku UMKM di Kabupaten Indramayu mengikuti pelatihan vocational digitalisasi Produk UKM. Acara ini dihadiri juga oleh Deputi Bidang usaha kecil dan Menengah Kementerian Koperasi dan UKM RI, Hanung Harimba Rachman, anggota DPR RI Komisi VI DPR RI, Dr. Ir. H.E Herman Khaeron,M.Si.
Anggota Komisi VI DPR RI, Dr. Ir. H.E Herman Khaeron,M.Si meminta kepada kementerian koperasi dan UKM untuk terus membuka akses pasar usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di era digitalisasi saat ini.
“Pasar UMKM harus terus dibuka. Jangan sampai produknya ada tapi pangsa pasar nya tidak ada,” kata Herman Khaeron saat menghadiri Pelatihan Vocational Digitalisasi Produk UKM di Hotel Wiwi Perkasa Indramayu pada Minggu (12/09/2021).
Herman mencontohkan imbas adanya tol cipali misalnya, memiliki dampak yang cukup besar terhadap keberlangsungan UMKM di wilayah Indramayu dan Cirebon.
“Pengguna perjalanan di lintas pulau Jawa lebih memanfaatkan jalan tol dibandingkan jalan pantura. Akibatnya, banyak sentra UMKM di kawasan jalan pantura yang merugi karena sepi pembeli,” kata dia.
Selain itu, ditengah arus digitalisasi yang semakin kencang saat ini, pelaku UMKM harus bisa memenuhi permintaan pasar.
“Permintaan pasar produk melalui online atau daring cukup besar, terkadang banyak pelaku UMKM yang kewalahan memenuhi order dari pelanggan. Butuh komunitas UMKM yang sama dan bekerjasama dan saling menunjang agar mampu memenuhi kebutuhan pasar pelanggan melalui online,” kata dia.
Komisi VI DPR RI juga mendorong kepada BUMN di daerah untuk memanfaatkan pelaku UMKM dalam setiap belanja dan kebutuhan lembaganya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Kabupaten Indramayu, H.Didi Riyadi,S.H mengatakan ditengah pandemi, butuh kreatifitas dan permodalan bagi UMKM di daerah.
“Kami berharap kementerian koperasi dan UKM bisa terus membantu keberlangsungan UMKM di daerah dengan berbagai program baik pelatihan dan permodalan,” kata dia. (IJnews)