CIREBON –
Sadar akan situasi politik yang kian memanas, Komandan Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan tegas melarang pendukung, simpatisan, relawan dan kadernya melakukan praktik politik polarisasi.
Selain tidak sesuai dengan tujuan utama Partai Demokrat, hal itu dapat memecah belah persatuan bangsa Indonesia. Di hadapan ribuan pendukungnya, AHY berkali-kali untuk menghindari sikap fanatik pada salah satu Capres yang dapat mengakibatkan para pendukung berkubu-kubu.
AHY mengatakan, Partai Demokrat selalu mengedepankan isu-isu persatuan diatas perbedaan atau keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
“Kemajemukan adalah keniscayaan yang harus kita syukuri sebagai kekuatan negara ini. Karena tidak semua negara memiliki heterogenitas atau kemajemukan seperti Indonesia,” katanya, Kamis (11/4/2019).
Dia mengaku, polarisasi tengah terjadi di tengah masyarakat bahkan perselisihan pun terjadi antar anak bangsa karena perbedaan pilihan. “Hari ini saya ingatkan, di tengah masyarakat terjadi polarisasi yang mengendurkan semangat persatuan kita,” ujarnya.
Ia menganggap situasi politik yang panas adalah wajar karena terdapat persaingan dan kompetisi. Namun, kompetisi ini harus dilandasi oleh kesadaran bahwa itu hanya terjadi pada Pemilu saja. “Politik panas itu wajar, tapi jangan merusak persatuan kita,” ujarnya.
AHY meminta, kepada seluruh pendukung, simpatisan, dan kadernya tidak ikut pada konstelasi politik yang berlebihan karena Partai Demokrat adalah partai yang nasionalis religius.
“Jangan sampai kita ikut dalam perselisihan paham secara berlebih-lebihan. Semua yang ada di sini harus meyakinkan kepada masyarakat bahwa Partai Demokrat akan merawat Kebhinekaan. Tidak boleh membentur-benturkan antara Pancasila dengan agama. Kita harus mementingkan masyarakat yang toleran, yang harmonis, yang hidup berdampingan dengan damai,” pungkasnya. (Juan)
