Cirebon, Indramayujeh.com-Anggota DPR RI, Herman Khaeron, mengajak masyarakat untuk menghindari terjadinya konflik selama Pemilu 2024 dan dapat menjalankannya dengan baik dan bijak. Hal ini sesuai dengan asas pemilu, yakni luber jurdil.
“Asas pemilu itu adalah luber dan jurdil. Jadi langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil itulah asas pemilu,” ujarnya kepada wartawan di Cirebon, Selasa (24/10).
“Oleh karenanya, pemilu sebagai pesta demokrasinya rakyat harus dijalankan sesuai dengan harapannya, yaitu menjadi pesta demokrasinya rakyat,” sambungnya.
Selanjutnya, kata dia, yakni menjauhkan diri dari berbagai konflik yang terjadi selama pesta demokrasi berlangsung, utamanya adalah ketika terjadi situasi dimana antar pihak partai memanas.
“Karena sesungguhnya bahwa partai itu hanya alat. Pemilu hanya proses, pada akhirnya bagaimana kita untuk bisa menyongsong, pemilu umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Bahkan kita tambah lagi kita bermartabat. Ini karena memang pemilu harus mengedepankan azas itu,” ungkapnya.
Menurut dia, Pemilu adalah sebagai proses legitimasi yang merupakan hak dan suara rakyat. Melalui Pemilu juga, diharapkan pemimpin yang terpilih adalah sosok pemimpin yang amanah.
“Yang bisa membawa bangsa dan negara sesuai dengan cita-cita kemerdekaan. Menuju masyarakat yang adil makmur dan sentosa,” katanya.
Lebih jauh, Politisi Demokrat itu mengingatkan tentang betapa pentingnya pendidikan politik, terutama bagi generasi Z dan milenial. Hal ini, kata dia, karena pada dasarnya seluruh kebijakan yang ada tidak lepas dari proses-proses politik.
“Mungkin dianggapnya dalam era modern bahwa pemilu adalah tidak penting. Padahal seluruh kebijakan dan kehidupan dan berbangsa itu tidak terlepas proses-proses politik,” katanya.
Oleh karenanya, lanjut dia, hal ini harus di pahami oleh generasi Z. Pendidikan-pendidikan politik sejak dini harus di terapkan di berbagai tingkatan.
“Ini semata-mata adalah untuk memberikan dorongan agar generasi muda juga paham. Bahwa sesungguhnya proses-proses politik itu mewarnai seluruh sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara,” pungkasnya. (*)