MAJALENGKA –
Polres Majalengka akhirnya mengungkap hasil diagnosa psikologis kepada Amsor, pelaku penyerangan terhadap sopir bus Safari Lux Salatiga yang mengakibatkan kecelakaan hingga merenggut korban jiwa.
Dikatakan Kapolres Majalengka AKBP Mariyono, dari hasil diagnosa tim dokter psikologi Polda Jabar dan Mabes Polri, tersangka Amsor mengidap penyakit paranoid dan ketegangan kecemasan (tension axciety).
Amsor juga diketahui memiliki gangguan persepsi karena yang bersangkutan merasa diikuti dan diawasi oleh seseorang sehingga berhalusinasi kepada dirinya sendiri.
Dijelaskan Mariyono, dengan kondisi psikologis seperti itu, Amsor merasa seolah-olah ketika sopir bus menerima panggilan telepon dari orang lain, seakan-akan membicarakan rencana akan membunuh dirinya.
Sehingga, yang bersangkutan secara tiba-tiba berupaya memberhentikan bus dengan cara melompat dan menduduki posisi sopir dan berusaha mengerem bus agar berhenti. Namun kemudian bus tak terkendali dan malah menyeberang ke lajur berlawanan.
“Yang bersangkutan mengalami indikasi memiliki gangguan kejiwaan yang mengarah kepada gangguan kejiwaan Neorotik, Psikotik dan Paranoid sehingga perlu dilakukan tindak lanjut oleh saksi ahli,” ungkap AKBP Mariyono.
Lebih lanjut Mariyono mengatakan, setelah tersangka kesehatannya pulih, akan dilakukan pemeriksaan oleh dokter ahli jiwa. (Oki)