Indramayu,
Tempat pemakaman umum (TPU) di Desa Kongsijaya, Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, rusak. Kerusakan itu imbas terjangan angin puting beliung pada Rabu, 23 Pebruari 2022 petang.
Sedikitnya 5 makam terbongkar karena tercongkel akar pohon yang tumbang dan puluhan lainnya rusak.
Salah satu warga sekitar, Yogi (40) mengatakan, sudah dua hari ini cuaca ekstrim melanda wilayah tersebut. Cuma menurut dia, yang lebih parah terjadi pada hari Rabu kemarin, sekitar pukul 18.00 WIB.
“Semalam anginnya terlihat sangat jelas, angin berputar sangat kencang sehingga merobohkan puluhan pohon yang ada termasuk di kompleks pemakaman,” kata dia, dihubungi Kamis (24/2/2022).
Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Indramayu, Kosim menyampaikan, angin puting beliung yang menerjang kompleks pemakaman tidak hanya merusak pemakamam umum namun juga merusak makam keramat.
“Banyak makam yang rusak dan terangkat, terus makam keramat juga rusak, pohon besar didekat makam keramat juga tumbang,” terangnya.
Sementara, Kuwu/Kepala Desa Kongsijaya, Sutarjo mengatakan, selain memporak porandakan kompleks pemakaman, angin puting beliung juga merusak 17 rumah warga dan 2 diantaranya mengalami rusak berat serta sisanya mengalami rusak ringan dan sedang.
“Untungnya kejadian ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa, korban luka-luka pun tidak ada,” kata Kuwu.
Saat ini, sambungnya, pemerintah desa beserta petugas Tagana, BPBD, serta TNI-Polri telah bergotong-royong membantu warga membereskan pohon-pohon yang tumbang.
Pihaknya mengimbau, agar warga selalu berhati-hati bilamana hujan deras kembali melanda. Mengingat, lanjut Sutarjo, sudah dua hari ini angin menerjang pemukiman warga di Kabupaten Indramayu.
“Akibat terjangan angin puting beliung tidak sedikit rumah warga yang hancur tertimpa pohon,” sebutnya.
Pihaknya juga meminta kepada instansi terkait untuk bisa melakukan penebangan terhadap pohon-pohon yang rawan tumbang, baik yang berada di pemukiman warga maupun Jalur Pantura Indramayu.
“Karena ini sudah terjadi secara berturut-turut selama dua hari terakhir, harus ada upaya pencegahan,” pinta Sutarjo. (safaro)