KUNINGAN –
Menghadapi arus mudik lebaran, petugas kepolisian dari Sat Lantas Polres Kuningan merancang sejumlah rekayasa lalu lintas untuk mengatasi kemacetan. Bahkan, ratusan rambu-rambu lalu lintas dipersiapkan petugas seperti water barier, trailing, traffic cone, tolo-tolo, dan rambu lainnya.
Sejumlah titik yang diprediksi terjadi kepadatan lalu lintas akan mendapat penanganan serius dengan memasang rambu-rambu khusus. Petugas mempersiapkan 400 tolo-tolo, 150 trailing, 100 water barier, dan 200 traffic cone.
“Jadi seperti tahun-tahun sebelumnya bahwa ruas jalan Kuningan diprediksi akan mengalami lonjakan volume kendaraan pada saat musim libur Lebaran. Jika situasi seperti itu, kemungkinan rekayasa lalu lintas akan diterapkan,” kata Kasat Lantas Polres Kuningan AKP M Duhri, Senin (27/5/2019).
Menurutnya, rekayasa lalu lintas akan dilakukan jika terjadi kemacetan parah hingga menyebabkan antrean panjang kendaraan. Misalnya saja dengan pengalihan arus melalui jalan baru Sampora-Garatengah jika terjadi kemacetan di jalur utama Cilimus-Jalaksana, hingga pemberlakuan one way sepenggal.
“Kalau pada saat musim mudik lebaran, kemungkinan peningkatan volume kendaraan masih bisa teratasi di jalur utama tanpa harus ada pengalihan arus dan lainnya. Diperkirakan akan terjadi lonjakan volume kendaraan itu saat musim libur lebaran, sehingga perlu ada rekayasa pengalihan arus ke beberapa jalur alternative untuk mengurai kemacetan,” terangnya.
Pihaknya menyebut, puncak arus mudik di Kabupaten Kuningan diprediksi terjadi pada H-3 Lebaran, sedangkan arus balik akan terjadi pada H+3 atau H+4 Lebaran mendatang. Sehingga jika nanti ada kemacetan parah di titik tertentu, maka one way sepenggal akan diberlakukan.
“Nanti kalau kemacetan itu sudah sangat parah, baru kita akan lakukan one way sepenggal seperti tahun sebelumnya ada pemberlakuan one way mulai dari Jalaksana hingga Cilimus. Kenapa sepenggal, karena pertimbangan bahaya yang mungkin terjadi sebab banyak gang-gang kecil serta tempat keramaian, jika diberlakukan jalur satu arah nanti kendaraan melaju kencang,” ujarnya.
Selain rambu jalan dipersiapkan, pihaknya juga membentuk tim urai untuk mengatasi kemacetan jalan raya. Tim urai akan bergerak mobile mengendarai sepeda motor mencari titik simpul kemacetan, kemudian mengatasinya.
“Tim urai akan berjaga di beberapa posko pengamanan (Pospam) dan terus bergerak mobile untuk mengatasi kemacetan. Kami sudah buat lima tim urai, dengan jumlah anggota masing-masing tim sembilan orang yang saling terkoneksi saat bertugas mengatur lalu lintas,” tutupnya. (Andri)