PURWAKARTA –
Sedikitnya 5000 pelajar se Kabupaten Purwakarta terlibat menjadi peserta sosialisasi pengawasan partisipatif yang digelar Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Purwakarta dalam seminggu terakhir.
Mereka berasal dari 16 SMA/sederajat di Purwakarta. Pelajar menjadi salah satu objek sasaran Bawaslu dalam program sosialisasi pengawasan lantaran jumlah mereka cukup banyak. Kategori pemilih pemula bahkan didominasi kalangan pelajar.
“16 sekolah yang kita datangi meliputi SMA, SMK dan MA. Total peserta mencapai 5000 orang,” kata Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubal Bawaslu Purwakarta, Oyang Este Binos, Sabtu (23/2).
Menurutnya, kegiatan tersebut bertujuan untuk menyampaikan pentingnya peran aktif masyarakat terlibat melakukan pengawasan Pemilu termasuk pelajar. Makin banyak yang mengawasi, potensi pelanggaran menjadi semakin kecil.
“Ini bagian dari strategi pencegahan yang kita lakukan. Saat mereka menemukan pelanggaran kita arahkan segera melapor ke pengawas terdekat,” ujarnya.
Selain terhadap 16 sekolah tersebut, Bawaslu juga masih akan menyasar belasan sekolah lain hingga April nanti. Target lain yang ingin dicapai melalui kegiatan tersebut yakni memastikan nama mereka masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang disusun KPU termasuk ada tidaknya kelengkapan dokumen kependudukan seperti KTP, KK, SIM dan sejenisnya.
“Kita juga ingin cek pengetahuan mereka tentang mekanisme pencoblosan. Mengingat pemilu kali ini berbeda dengan sebelumnya. Salah satunya kaitan jumlah surat suara mencapi 5 buah yakni untuk Capres, DPR-RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/kota,”ujarnya.(Lily Kurniadi)