Cirebon, Indramayujeh.com-Bhabinkamtibmas Polresta Cirebon, Aipda Suwendi, berhasil menginspirasi warga dalam usaha budidaya ikan konsumtif di sekitar tempat tinggalnya, di Kebarepan, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon.
Pasalnya, usaha yang diawali dari hobi itu kini telah diikuti puluhan warga dan menghasilkan cuan hingga jutaan rupiah.
“Jadi pertama itu saya hobi memelihara ikan, habis itu warga pada nanya ke saya dan minta ikut. Akhirnya saya berbagi ilmu kepada warga tentang budidaya ikan gurame, patin, dan nila,” ujarnya, Kamis (23/11).
“Akhirnya warga antusias pada ikutan menanam ikan, karena untuk menambah penghasilan,” sambungnya.
Keberhasilannya dalam menjalankan usaha tersebut tentunya, tak terlepas dari ketekunan dan doa, serta memenej waktu di samping bertugas sebagai aparat kepolisian.
“Waktu saya dinas ya dinas, tidak meninggalkan dinas. Dikala ada waktu luang ya saya ngasih makan ikan dan bila mana airnya sudah jelek ya dikuras, diganti yang baru,” katanya.
Menurut dia, saat memulai usaha tersebut dirinya hanya memilik 1 kolam ikan saja sebagai percobaan selama kurang lebih 2 kali panen ikan gurame. Memang tak mulus, namun awal percobaan itu dinilai cukup berhasil.
Hal itu dibuktikan dengan jumlah kolam yang terus bertambah banyak, yakni dari 1 menjadi 5 kolam. Hal itu juga diikuti oleh 25 orang warga sekitar yang sudah berjalan selama 4 tahun dan kini ada 30 kolam ikan dengan varian jenis, yakni mulai dari ikan lele, gurame, patin, dan ikan nila.
“Ini bentuknya kelompok tapi untuk mengurusnya masing-masing. Enggak satu orang yang mengurus, karena apa? Supaya kita itu bertambah ilmu, tahu tata cara memelihara ikan,” ungkapnya.
“Tidak ada pelatihan khusus, kalau ada kendala biasanya pada nanya ke saya. Saya yang mengarahkan, kalau ikannya kena jamur cepat ganti air atau ikannya diobati dulu,” lanjutnya.
Untuk penjualan, Suwendi mengaku tidak mengalami kesulitan. Karena, ikan konsumtif selalu laku di pasaran, baik dijual selama proses pembesaran maupun dijual dalam kondisi siap layak konsumsi. Kemudahan lainnya, yakni adanya pengepul atau bandar ikan langsung membeli ikan di saat waktu panen.
“Kita panen itu perkolam, omzetnya bisa Rp 6 juta. Masa panennya tidak pasti, karena disini hanya pembesaran. Contohnya saya beli bibit Rp 2 ribu perekornya, ada yang beli saya jual Rp 3 ribu,” katanya.
Adapun modal awal untuk 1 kolam ukuran diameter kurang lebih 5 meter dengan tinggi 1,5 meter dikisaran harga Rp 1,5 juta dan bibit ikan misalnya gurame bisa dibeli dikisaran harga Rp 2 ribu perekornya, jumlahnya menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan. Idealnya untuk 1 kolam berisi 5 ribu ekor bibit ikan gurame.
Salah satu warga yang turut serta usaha budidaya ikan, Suganda, mengaku sangat terbantu dengan usaha tersebut. Dia pun mengucapkan terima kasih kepada Aiptu Suwendi yang senantiasa merangkul masyarakat untuk berwirausaha.
“Dengan adanya Pak Suwendi ini kami merasa termotivasi dalam rangka untuk mengikuti jejak beliau. Dia seorang Polisi tapi kok mampu bisa usaha ikan ini. Dengan budidaya ikan ini kami secara ekonomi bisa terbantu. Kegiatan sampingan bisa berjalan. Alhamdulillah dengan kesempatan ini menambah lapangan kerja terutama,” katanya. (*)