Takalar, Indramayujeh.com-Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Pamukkulu di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, pada Jumat (5/7). Peresmian ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi termasuk Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan Pj. Gubernur Sulsel Zudan Arif Fakrulloh.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menekankan pentingnya air untuk kehidupan sehari-hari dan peningkatan produktivitas pertanian.
“Semua negara produktivitas pertaniannya turun, ada potensi 500 juta orang akan kelaparan di seluruh dunia dan air menjadi hal yang sangat penting sekali. Dengan Bendungan Pamukkulu di Takalar ini, kita ingin mengelola air kita,” ujar Jokowi dikutip dari laman resmi kementerian PUPR pada Jumat (5/7).
Bendungan Pamukkulu, yang dibangun sejak 2017 dengan daya tampung 82 juta meter kubik, diharapkan dapat membawa manfaat besar bagi masyarakat Kabupaten Takalar. Manfaat tersebut termasuk penyediaan air baku, potensi listrik, pengendalian banjir, dan irigasi.
Menteri Basuki Hadimuljono menyebutkan bahwa bendungan ini akan meningkatkan suplai air bagi lahan pertanian di Sulawesi Selatan yang dikenal sebagai lumbung pangan nasional.
“Di Sulsel, masih terdapat hamparan lahan persawahan di atas 3.000 hektar yang sulit ditemui di daerah lain. Produktivitasnya kita tingkatkan dengan ketersediaan air dari bendungan,” kata Basuki.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Bob Arthur Lombogia, menjelaskan bahwa Bendungan Pamukkulu akan mensuplai air untuk jaringan irigasi seluas 6.430 hektar.
“Selain itu, bendungan ini juga menyuplai air baku sebesar 160 liter/detik untuk Kabupaten Takalar, mengurangi ancaman banjir seluas 1.337 hektar, memiliki potensi pembangkit listrik sebesar 4,3 MW, dan dapat dimanfaatkan untuk pariwisata,” tambah Bob.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Irwan Darmawan Aras, mengapresiasi selesainya pembangunan bendungan ini.
“Dalam lima tahun terakhir ini sudah ada tiga bendungan di Sulsel yang sudah diresmikan. Kita berharap bendungan berikutnya, yaitu Jenelata, bisa selesai pada waktu yang sudah ditentukan yaitu di 2028,” ungkapnya.
Sekretaris Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air Pamukkulu Sejahtera, Nasir, berharap bendungan ini dapat meningkatkan intensitas tanam dalam satu tahun.
“Mudah-mudahan dengan air dari bendungan ini dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian di Takalar yang biasanya kisaran 5 ton per hektar menjadi 8 ton per hektar,” ujarnya.
Pembangunan Bendungan Pamukkulu melibatkan anggaran senilai Rp1,83 triliun dengan dua paket pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor PT. Wijaya Karya (Persero) – PT. Daya Mulia Turangga (KSO) dan PT. Nindya Karya – PT. Virama Wilayah V.
Peresmian ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat lainnya seperti Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Bob Arthur Lombogia, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Direktur Bendungan dan Danau Adenan Rasyid, Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Essy Asiah, dan Kepala BBWS Pompengan Jeneberang Suryadarma Hasyim.(*)