INDRAMAYU
Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar didampingi sejumlah kepala perangkat daerah melaksanakan Panen Perdana Padi Varietas Mari Sejahterakan Petani (MSP) di Blok Tunggal Jati Desa Amis Kecamatan Cikedung Kabupaten Indramayu, Rabu (28/7/2022).
Dalam kunjungannya melaksanakan panen perdana padi varietas MSP ini Bupati Indramayu Nina Agustina sengaja mendatangkan langsung sejumlah kepala dinas beserta kepala bidang terkait untuk mencatat beberapa aspirasi petani atau masyarakat.
“Saya membawa kepala dinas dan kepal bidang supaya ikut turun dan merasakan kinerja Bupati untuk masyarakat, sehingga ketika mendengar permintaan masyarakat bisa dicatat dengan mempertimbangkan beberapa hal untuk kemudian direalisasi,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini Bupati Nina Agustina berpesan pertama tetap mengikuti vaksinasi booster dan mengajak sejumlah pihak untuk menyukseskan 10 program unggulan seperti Dokter Masuk Rumah (Dokmaru), Kejar Paket (Ja-Ket), Indramayu Cepat Tanggap (I-Ceta) dan Lebu Digital (Le-Dig).
Menurutnya, program unggulan tersebut menjadi jawaban untuk membantu masyarakat seperti tidak bisa sekolah, sebagai opsinya mengikuti program Ja-Ket dan tentu ketika mendapatkan ijazah setara formal bisa digunakan sebagai persyaratan kerja.
Pada kesempatan ini juga Bupati Indramayu Nina Agustina sangat terkesan dan bersyukur ternyata potensi unggulan Desa Amis bukan hanya petani padi dan tebu akan tetapi juga adanya peternakan sapi dan kambing.
“Tadi perjalanan saya melihat peternakan sapi dan kambing. Artinya pertanian dan peternakan pastinya unggul yang akan dibranding oleh pemerintah daerah dalam membantu kesjeahteraan masyarakat peternak dan petani,” katanya.
Potensi unggulan Desa Amis sudah seharusnya diimbangi dengan adanya kepekaan dari masyarakat salah satunya untuk tidak membuang sampah sembarangan, apalagi sampai membuangnya di sungai yang sudah menjadi barang tentu menjadi sebab terjadinya bencana banjir.
Dalam sambutannya Bupati Indramayu Nina Agustina mengatakan, Indramayu memiliki keunggulan di sektor pertanian. Potensi inilah yang perlu dioptimalkan melihat luasnya lahan padi di Indramayu yang begitu besar.
Dipaparkan Bupati Nina, sebelumnya Indramayu mendapatkan predikat penghasil padi terbesar. Prestasi ini harus dipertahankan bahkan ditingkatkan sebagaimana rencana pembangunan kedepan yaitu mewujudkan Kabupaten Indramayu sebagai lumbung pangan nasional.
Dipaparkan Bupati Nina, berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu hasil produksi padi Indramayu Tahun 2021 sebesar 1,7 juta ton, data ini sedikit menurun dibanding tahun sebelumnya.
“Meski menurun kita jangan menyerah akan tetapi harus tetap semangat, karena hadirnya padi MSP menjadi angin segar dalam upaya meningkatkan produktivitas padi di Kabupaten Indramayu. Sebab produksi padi MSP cukup tinggi antara 7 atau 8 ton per hectare-nya ,” paparnya.
Bupati Nina Agustina berharap, produksi beras dari wilayah di Indramayu diminta jangan hanya melabelkan nama desa atau kecamatan akan tetapi perlu dan penting nama daerah patut disematkan supaya potensi unggulan Indramayu ini bisa dikenal.
Sementara itu Kepala Desa Amis A. Nur Ahmad mengatakan, proses panen padi varietas MSP ini dilakukan diatas lahan 1 hektare yang merupakan garapan Perusahaan Umum Hutan dan Petani.
“Hari ini panen perdana padi MSP milik Bapak Hasan seluas 1 hektare yang merupakan lahan garapan Perusahaan Umum Hutan dan Petani,” katanya.
Dijelaskan Kuwu Ahmad, varietas padi MSP menjadi pilihan petani kelompok di desanya dan sesuai kriteria geografis yakni kuat ditanam di daerah tadah hujan.
“Yang ada saat ini 1 hektare di wilayah Blok Tunggal Jati Desa Amis Kecamatan Cikedung Kabupaten Indramayu sawahnya milik Bapak Hasan, tetapi untuk diwilayah Desa Amis sebenarnya ada 5 petani yang mencoba bibit MSP,” ungkapnya.
Selanjutnya Ketua Kelompok Tani Binakarya 7 Desa Amis Kecamatan Cikedung Kabupaten Indramayu Yani mengharapkan, Pemerintah Kabupaten Indramayu lebih memberikan perhatian baik untuk petani padi atau tebu maupun masyarakat petenak, mengingat di desanya sudah memiliki keunggulan.
“Wilayah kami ada komoditas unggulan pertama padi, kedua tebu, dan ada peternakan, sehingga sangat berharap adanya dukungan dari pemerintah,” ungkapnya.
Dipaparkan Yani, salah satunya adalah dengan membantu mengatasi kendala-kendala yang dialami oleh petani seperti halnya ketersediaan air yang dirasa kurang optimal meski sudah ada embung air diwilayahnya. Disamping itu dipermudah untuk memperoleh pupuk organik.
“Mudah-mudahan perhatian pemerintah daerah bisa membantu kami terkait pemanfaatan embung dan bisa memperoleh pupuk. Kami disini tengah mengembangkan pupuk organik, sehingga keterbatasan kuota yang dimiliki petani dalam pupuk subsidi bisa diganti dengan pupuk organik” harapannya. (Bakrudin/IJ News)