INDRAMAYU –
Tragedi kerusuhan di Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua beberapa waktu lalu menyisakan trauma bagi para pendatang. Salah satunya dua keluarga asal Kabupaten Indramayu yang kini telah kembali ke tanah kelahirannya.
Bagi pasangan Wasini dan Dimas Marseto, warga Desa Kalimati Blok Beringin, Kecamatan Jatibarang, bisa pulang kembali ke Indramayu merupakan anugerah karena sebelumnya mereka bingung jika tidak bisa pulang ke Indramayu dan harus tertahan di Wamena karena kondisi di daerah tersebut. Setelah menginjakan kaki di Indramayu mereka langsung mengucap syukur dan menangis bahagia.
Selain itu, keluarga yang juga bersyukur yakni pasangan suami istri Arif Wahyudin dan Selawati dari Dusun Karanganyar, Desa Sukra Wetan, Kecamatan Sukra mereka bersyukur karena bisa kembali berkumpul bersama keluarganya.
Melihat kondisi demikian, Bupati Indramayu H. Supendi memerintahkan Dinas Sosial berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Barat untuk melakukan pemantauan terhadap warga Indramayu yang berada di Papua.
Pada Kamis pagi (10/10/2019), Bupati Indramayu H. Supendi bersama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah menyambut kedatangan dua keluarga tersebut di Pendopo Indramayu.
Seperti dikutip dari rilis Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Indramayu, Bupati H. Supendi mengatakan, ketika mengetahui ada warga Indramayu yang ingin pulang dari Papua pihaknya langsung berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Barat untuk menyusun rencana pemulangannya.
Melalui Dinas Sosial, keluarga asal Indramayu tersebut selajutnya dibawa pulang ke Indramayu dan dikembalikan untuk bisa kembali berkumpul bersama keluarganya.
Supendi menambahkan, mereka yang kembali ke Indramayu tersebut selanjutnya diberikan bantuan biaya hidup sebesar 7,5 juta yang merupakan bantuan dari Baznas Indramayu. Bantuan tersebut diharapkan bisa menjadi modal usaha untuk selanjutnya menata kembali kehidupan di tanah kelahirannya.
“Alhamdulilah mereka selamat, dan bisa kembali ke Indramayu kita berikan bantuan dari Baznas sebagai biaya hidup dan modal usaha untuk kembali menata kehidupannya,” tegas Supendi.
Sementara itu Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial pada Dinas Sosial Kabupaten Indramayu, Boy Billy Prima mengatakan, setelah terjadi konflik di Wamena pihaknya langsung berkordinasi dengan Dinas Sosial di Papua untuk memantau keberadaan warga Indramayu. Menurutnya, setiap hari dipantau keberadaanya mulai dari penampungan hingga ke penerbangan dan kembali di Indramayu.
Boy menambahkan, sebenarnya dari Kabupaten Indramayu ada tiga keluarga, namun yang kembali ke Indramayu hanya dua keluarga sementara satu keluarga memilih ke Kota Sukabumi mengikuti suaminya. (Teddy)