Cirebon, Indramayujeh.com-Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, melalui Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Suwandi, secara resmi melepas ekspor 500 ton ubi jalar dari Cirebon ke Jepang dan Korea. Acara pelepasan ini berlangsung di PT. Indowooyang, Kabupaten Cirebon.
Ekspor ubi jalar dari Indonesia terus meningkat setiap tahun, mencapai sekitar 14.000 ton atau setara dengan Rp 200 miliar. Pertumbuhan ini tidak hanya mendongkrak devisa negara, tetapi juga menyejahterakan para petani di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, NTB, dan Sumatra Selatan.
“Indonesia tidak mengimpor ubi jalar, tetapi malah mengekspornya. Kita harus meningkatkan ekspor dan juga konsumsi dalam negeri. Mari kita menghargai jerih payah para petani,” kata Suwandi kepada wartawan di Cirebon, Selasa (2/7).
Proses penanaman hingga panen ubi jalar memakan waktu sekitar lima bulan, dengan hasil panen mencapai sekitar 1,5 juta ton setiap tahun dari lahan seluas 80 hektar. Ubi jalar Indonesia dikenal memiliki rasa yang luar biasa dan baik untuk kesehatan.
“Kita harus mengonsumsi pangan lokal dan mencintai produk dalam negeri. Kami bersama Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten Cirebon terus mendorong dan mendukung penuh upaya-upaya untuk menyejahterakan petani serta meningkatkan devisa negara,” tambah Suwandi.
Suwandi juga berharap pasar ekspor ubi jalar Indonesia dapat berkembang ke Eropa dan Amerika.
“Semoga permintaan ubi jalar akan terus bertambah. Kuantitas produksi masih bisa ditingkatkan hingga 50 ton sampai 70 ton per hari,” pungkasnya.(*)