INDRAMAYU –
BMKG meminta agar masyarakat Indramayu mengantisipasi potensi bencana saat curah hujan tinggi.
Kondisi Cuaca Indramayu menurut Kepala Stasiun BMKG Kertajati Jawa Barat Devi Ardiansyah dalam rentan bulan Januari hingga Maret akan menghadapi kondisi hujan dengan intensitas menengah dan tinggi.
“Untuk kondisi cuaca di Indramayu mulai bulan Januari hujan dengan kategori menengah dan tinggi, kemudian bulan Februari kondisi hujan tinggi sampai bulan Maret,” tururnya.
Pihaknya meminta dengan kondisi itu dapat menjadi perhatian khusus Pemerintah Kabupaten Indramayu untuk bersikap waspada akan timbulnya dampak bencana alam, termasuk banjir yang sangat rentan menerjang wilayah Indramayu.
“Sikap kita sekarang adalah mewaspadai akan timbulnya bencana alam termasuk datangnya banjir di wilayah Kabupaten Indramayu,” terangnya.
Sementara itu Petugas Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung Jawa Barat Iip Rodipin mengungkapkan, sepanjang normaliasi sungai di Indramayu saat ini pihaknya fokus pengerjaan di sungai Cimanuk Blok Balas Desa Plumbon hingga Blok Brondong Desa Pasekan.
“Untuk pengerjaan normaliasi sungai yang kita lakukan saat ini fokus pada Sungai Cimanuk Blok Balas Desa Plumbon hingga Brondong Desa Pasekan. Sementara untuk normalisasi tanggul-tanggul sungai Cimanuk rawan jebol masih dalam wacana yang dalam waktu dekat ini akan dikerjakan,” ungkapnya.
Pemerintah Kabupaten Indramayu menyatakan kesiapsiagaanya dalam menanggulangi potensi bencana alam yang sewaktu-waktu datang. Hal ini dengan digelarnya Rapat Koordinasi dengan instansi dan stakeholder terkait di ruang rapat Sekretaris Daerah (Setda) Indramayu, Rabu (8/1/2020).
Pimpinan rapat Plt Bupati Indramayu H. Taufik Hidayat mengatakan, segala datangnya potensi bencana alam di Indramayu jangan sampai terjadi kembali, semisalnya bencana banjir yang belum lama ini menerjang Desa Cikawung dan mengakibatkan ruas jalan 136 kilometer Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) tergenang air banjir.
“Kita ketahui bersama akibat meluapnya Kali Cilalanang menyebabkan Desa Cikawung dan Jalan Tol Cipali tergenang air bencana banjir. Dengan kondisi ini, dapat menjadi evaluasi agar potensi bencana alam di Indramayu tidak terjadi dengan memperhatikan tugas dan tupoksi masing-masing dalam menanggulangi bencana,” katanya.
Dalam kesempatan itu Taufik mejelaskan, wilayah Indramayu masuk dalam kelas rawan bencana dengan meliputi 4 potensi bencana alam seperti, Banjir, Banjir Bandang, Gelombang Ekstrim dan Abrasi dan Akibat Cuaca Ekstrim.
Ia mengharapkan, segala kesiapan untuk menanggulangi bencana dilakukan secara koordinasi dari masing-masing instansi dan stakeholder terkait. Sehingga penyab bencana alam tidak menimbulkan korban jiwa dan kerusakan lingkungan, kerugian harta benda serta dampak psikologis di masyarakat.
Sementara itu Petugas Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung Jawa Barat Iip Rodipin mengungkapkan, sepanjang normalisasi sungai di Indramayu saat ini pihaknya fokus pengerjaan di sungai Cimanuk Blok Balas Desa Plumbon hingga Blok Brondong Desa Pasekan.
“Untuk pengerjaan normaliasi sungai yang kita lakukan saat ini fokus pada Sungai Cimanuk Blok Balas Desa Plumbon hingga Brondong Desa Pasekan. Sementara untuk normalisasi tanggul-tanggul sungai Cimanuk rawan jebol masih dalam wacana yang dalam waktu dekat ini akan dikerjakan,” ungkapnya. (IJnews)