INDRAMAYU –
Bupati Indramayu, Nina Agustina, tiba-tiba datang memantau kondisi hulu air Sungai Cimanuk di Bendung Rentang, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Jumat, (26/3/2021).
Tanpa didampingi pejabat dari dinas teknis, Nina berkeliling melihat seluruh fasilitas Bendung Rentang. Nina hanya didampingi Plt Sekretaris BPBD Indramayu, Caya.
Seperti diketahui, curah hujan tinggi di daerah hulu sungai Cimanuk membuat status Bendung Rentang, di Jatitujuh, Majalengka berubah-ubah.
Dalam dua hari terakhir, kondisi debit Rentang berubah setiap saat. Namun secara umum, status masih berada dalam level siaga.
Kendati demikian, di sejumlah tempat, Sungai Cimanuk sudah mulai melimpas ke permukiman penduduk.
Nina sempat mendengar penjelasan soal penyebab banjir Indramayu dampak Sungai Cimanuk dari seorang petugas BBWS Cimanuk Cisanggarung.
“Bendung Rentang menjadi jantung suplai air ke Indramayu. Makanya saya sengaja datang ingin memastikan kondisinya,” tukas Nina.
Kedatangan dirinya ke Bendung Rentang juga sebagai bentuk komitmen kepada warga Indramayu terkait dengan percepatan penanganan banjir yang disebabkan oleh luapan Sungai Cimanuk.
“Kami juga meminta komitmen BBWS Cimanuk Cisanggarung, agar lebih concern membantu mengendalikan dan menangani banjir di Kabupaten Indramayu,” tegas Nina.
Pada bagian lain, Nina meminta masyarakat ikut menjaga Sungai Cimanuk dengan tindakan-tindakan positif.
Salah satunya adalah dengan tidak merusak DAS apalagi menjadikan
Sungai Cimanuk sebagai tempat pembuangan sampah raksasa.
“Stop cemari Sungai Cimanuk. Mari jaga kelestariannya,” tandas dia.
Terkait dengan penanganan banjir, Nina menyatakan diperlukan campur tangan banyak pihak. Maksudnya, kata dia, penanganan banjir harus dilakukan secara komprhensip melibatkan banyak unsur.
“Kemampuan pemerintah daerah kan terbatas. Harus ada campur tangan lebih dari pemerintah pusat. Untuk jangka pendek, kami minta ada pembagian proporsional dari BBWS Cimanuk Cisanggarung,” ujar dia.
Dalam perkembangan yang sama, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Jumat pagi melakukan monitoring langsung ke Bendung Rentang.
“Sempat muncul kekhawatiran air akan terus naik. Namun ada perkembangan terbaru. Jumat siang mulai penurunan,” tutur Plt Sekretaris BPBD, Caya.
Meski ada penurunan, status Cimanuk masih berada pada level siaga. Limpasan masih mengancam dan bisa sewaktu-waktu terjadi.
“Ini sangat bergantung dari curah hujan di daerah hulu seperti Majalengka, Sumedang dan Garut,” tutur Caya.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan menyakan kesiapan dari sebuah komitmen Kementerian PUPR untuk penanggulangan banjir di Kabupaten Indramayu, dimana dalam surat yang diusulkan Pemkab Indramayu meminta agar enam lokasi sungai besar yang sedimentasinya bermasalah segera dilakukan normalisasi.
“Ibu Bupati sudah membuat surat, kemarin juga pihak BBWS sudah siap membantu, kami hanya mendorong untuk segera di tindak lanjuti,” pungkasnya. (Andri/IJnews)