INDRAMAYU –
Keterampilan memilah dan memilih pangan yang aman bagi keluarga harus diperkenalkan kepada masyarakat sejak dini.
” Makin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, paparan makanan yang terkontaminasi zat berbahaya di masyarakat semakin besar. Namun, sedikit demi sedikit gaya hidup sehat dan konsumsi pangan yang sehat juga mulai dikenal secara luas. Memilih dan memilah makanan yang sehat dan segar untuk melindungi diri dan keluarga tentu harus diperkenalkan kembali kepada milenial maupun orang tua seperti yang hadir pada acara hari ini”, tandas Netty Prasetiyani Aher, dalam acara sosialisasi keamanan pangan yang diselenggarakan di RM Sekarwangi Indramayu (5/11).
Makanan dan pangan olahan yang terkontaminasi zat berbahaya bukan isapan jempol. Oleh karena itu, pemateri dari badan POM menerangkan kepada peserta untuk kritis dan tidak mudah tertipu informasi tak bertanggungjawab alias hoax, kemudian praktik cek KLIK pada makanan serta mewaspadai konsumsi bahan tambahan pangan berbahaya. Selain itu, peserta dikenalkan dengan berbagai cemaran makanan yang sering dijumpai baik cemaran fisik, biologis maupun kimia.
” Partisipasi masyarakat dalam membantu tugas BPOM harus digalakkan kembali. Minimal, pemberdayaan masyarakat yang sadar keamanan pangan harus diperluas. Kemudian, masyarakat juga ikut aktif mengawasi obat dan makanan berbahaya yang beredar dengan menyampaikan melalui hotline atau kanal aduan yang disediakan BPOM baik _online_ maupun _offline,_” tambah Netty.
Senada dengan hal tersebut, Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI, mendorong agar pemerintah menunjukkan keseriusannya mendukung tujuan dari BPOM ini. ” Tugas dan tanggung jawabnya besar sekali. Namun, dukungan dari negara masih harus ditingkatkan. Padahal, kalau berbicara ketahanan nasional, akan sangat dipengaruhi salah satu faktornya yaitu keamanan pangan. Hal ini tidak bisa disepelekan, dan kesadaran kolektif tentang keamanan pangan ini juga harus dibangun secara masif. Oleh karena itu, dukungan masyarakat dan DPR terhadap pembahasan rancangan undang-undang POM ini menjadi penting”, jelasnya.
Politisi perempuan DPR ini mengakhiri, ” hingga hari ini pembahasan rancangan undang-undang pengawasan obat dan makanan terus didorong memenuhi unsur _stability,_ _fairness_ dan _predictability_ agar semua pihak bisa menyampaikan aspirasi dan aturan ini relevan dan implementatif untuk semua pihak di masa depan. RUU ini juga harus memfasilitasi aspek pembinaan pelaku usaha, perlindungan masyarakat, penguatan proses penyidikan dan penyelidikan, dan penguatan lainnya yang dibutuhkan BPOM,” tutup Netty. (IJnews)