Indramayujeh.com, TTU-Upacara bendera di SMA Pelita Karya Kefamenanu pada Senin, 21 Oktober 2024, menjadi momen bersejarah dengan kehadiran Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Timor Tengah Utara (TTU), Firman Setiawan, sebagai Inspektur Upacara.
Dalam kesempatan tersebut, Kajari Firman mengajak seluruh siswa dan guru untuk menanamkan sembilan nilai integritas sebagai langkah awal membangun generasi anti-korupsi.
Firman Setiawan menegaskan bahwa sembilan nilai integritas ini penting untuk membentuk karakter kuat yang siap menghadapi tantangan masa depan.
“Kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kerja keras, kemandirian, kesederhanaan, keberanian, kepedulian, dan keadilan bukan hanya kata-kata, tetapi prinsip yang harus kita pegang teguh. Jika kita tanamkan ini sejak dini, kita bisa mencegah korupsi di masa depan,” tegas Firman dalam sambutannya.
9 Nilai Integritas: Dasar untuk Generasi Masa Depan
Firman kemudian menjelaskan secara rinci sembilan nilai integritas yang harus dijadikan pedoman hidup oleh para siswa:
1. Jujur: Bertindak sesuai dengan kebenaran dan transparansi.
2. Tanggung Jawab: Siap menanggung segala konsekuensi dari tindakan yang dilakukan.
3. Disiplin: Konsisten dalam mengikuti aturan dan menjalankan tugas tepat waktu.
4. Kerja Keras: Berupaya maksimal dalam mencapai hasil yang diinginkan.
5. Mandiri: Mampu mengambil keputusan tanpa tergantung pada orang lain.
6. Sederhana: Menjaga pola hidup tanpa berlebihan, fokus pada kebutuhan bukan keinginan.
7. Berani: Siap menghadapi tantangan dan melawan ketidakadilan.
8. Peduli: Memiliki kepedulian terhadap orang lain dan lingkungan sekitar.
9. Adil: Memperlakukan semua orang dengan setara dan memberikan hak sesuai porsinya.
Firman menekankan bahwa nilai-nilai ini harus diterapkan tidak hanya di lingkungan sekolah, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
“Ini bukan hanya teori, tapi cara hidup. Nilai-nilai ini adalah senjata kita untuk memerangi korupsi. Generasi muda yang berkarakter kuat akan menjadi benteng bangsa,” tambahnya.
Pendidikan Karakter sebagai Kunci Pencegahan Korupsi
Kajari Firman juga menyampaikan bahwa pendidikan karakter di sekolah merupakan langkah awal yang sangat penting dalam pencegahan korupsi.
“Ini adalah investasi jangka panjang. Dengan membentuk karakter siswa melalui nilai-nilai integritas, kita sedang membangun masa depan Indonesia yang bebas dari korupsi,” ujarnya.
Selain itu, Firman mengusulkan agar kegiatan ekstrakurikuler dijadikan sarana untuk mengajarkan nilai-nilai ini secara lebih mendalam.
“Ekstrakurikuler bisa menjadi media yang efektif untuk menyampaikan nilai-nilai kehidupan yang dapat membentuk karakter siswa. Melalui aktivitas-aktivitas di luar kelas, siswa belajar lebih banyak tentang pentingnya kejujuran dan tanggung jawab,” jelas Firman.
Kolaborasi Antara Kejaksaan dan Sekolah
Kepala Sekolah SMA Pelita Karya, Alexander Salu, menyatakan dukungannya terhadap program ini.
“Kami sangat mengapresiasi langkah Kejaksaan Negeri TTU yang ikut serta dalam membina karakter siswa. Kami berharap kolaborasi ini bisa terus berlanjut demi mencetak generasi yang berintegritas,” ujarnya.
Di akhir sambutannya, Firman Setiawan mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk pelajar dan guru, untuk bekerja sama dalam mewujudkan Indonesia yang bersih dari korupsi.
“Mari kita mulai dari hal kecil di sekolah dan lingkungan kita. Bersama-sama, kita bisa menciptakan generasi yang kuat dan jujur, yang kelak akan membawa perubahan besar bagi bangsa,” tutupnya.
Dengan pesan kuat dari Kajari TTU ini, diharapkan generasi muda Kabupaten TTU tumbuh dengan karakter yang berintegritas, menjadi pelopor dalam melawan korupsi sejak dini.(*)
