INDRAMAYU –
Kabupaten Indramayu sebagai daerah penghasil ikan terbesar di Jawa Barat harus mampu memanfaatkan potensi tersebut menjadi olahan yang memiliki nilai ekonomis tinggi yang pada akahirnya akan meningkatkan konsumsi ikan di tengah masyarakat Indramayu.
Untuk mempersiapkan masyarakat yang pandai dan memiliki kecakapan dalam memproduksi berbagai hasil olahan ikan, Dinas Koperasi UKM, Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagin) Kabupaten Indramayu bersama dengan Kementerian Perindustrian RI melakukan kegiatan sosialisasi dan pelatihan bagi para ibu rumah tangga dalam mengolah bahan baku ikan, Rabu (11/09/2019) di Hotel Trisula.
Bupati Indramayu H. Supendi menjelaskan komoditas ikan di Indramayu selain dalam ikan mentah yang telah merajai pasaran maka harus ada alternatif lain agar ikan mempunyai nilai ekonomis lebih tinggi yakni dalam bentuk produk lain atau olahan ikan. Dengan mengolah ikan maka akan mendapatkan produk seperti nugget, sosis, dan aneka olahan lainnya.
Supendi menambahkan, dengan adanya berbagai produk olahan ikan tersebut diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat dalam mengkonsumsi olahan ikan terutama untuk anak-anak. Jika konsumsi ikan tinggi maka akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indramayu.
“Kita berharap ini dapat mencegah stunting di masyarakat Indramayu, dari kepandaian kita dalam mengolah ikan diharapkan minat makan ikan tinggi pada akhirnya pemenuhan gizi masyarakat bisa dicapai,” tegas Supendi.
Sementara itu Direktur Industri Makanan Hasil Laut dan Perikanan pada Kementerian Perindustrian RI, Enny Ratnaningtyas mengatakan, kegiatan tersebut merupakan upaya untuk mendukung Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) dan upaya untuk menekan laju stunting di Kabupaten Indramayu. Desa yang menjadi lokus kegiatan tersebut yakni Desa Ilir dan Desa Eretan Wetan Kecamatan Kandanghaur.
“Kita ingin agar daerah yang masih ada anak stunting dapat meningkatkan pemenuhan gizi bagi masyarakatnya. Mudah-mudahan ini bisa menekan laju stunting di Indramayu,” katanya.
Kegiatan yang diselenggarakan selama dua hari tersebut selain diberikan berbagai materi tentang olahan ikan para peserta juga dibantu peralatan yang bisa digunakan untuk mengembangkan kemampuannya