CIREBON –
Sebanyak 15.765 anak di Kabupaten Cirebon, mengalami stunting atau tubuh pendek akibat kekurangan gizi kronis. Oleh karenanya, Kabupaten Cirebon masuk dalam 160 kabupaten atau kota di Indonesia yang menjadi fokus perbaikan pemerintah pusat.
Tahun 2018 kasus stunting sebanyak 15.765 orang. Namun jumlah itu menurun dari dua tahun sebelumnya, yaitu 20.017 orang pada tahun 2017 dan tahun 2016 sebanyak 24.626 kasus.
Bidan Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Pamengkang Kabupaten Cirebon, Rohayati mengatakan, stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis mu|ai dari empat bulan dalam kandungan hingga 1.000 hari kehidupan pertama (HKP).
“Mereka yang terkena stunting daya tahan tubuhnya lemah. Oleh karena itu, jangan sampai sakit,” katanya, Selasa (30/7/2019).
Ia menjelaskan, stunting adalah pertengahan antara gizi buruk dan gizi kurang, penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga masa awal anak lahir yang biasanya tampak setelah anak berusia 2 tahun.
“Penderita stunting harus mendapat penanganan yang cepat dan komprehensif,” imbuhnya.
Sementara, Camat Mundu Kabupaten Cirebon August Pentristianto menyatakan, alokasi dana untuk penanganan stunting dari Dana Desa sebesar Rp3,5 juta, untuk pembelian alat pemeriksaan anak seperti timbangan berat badan.
“Rata-rata kasus stunting turun sebanyak 2 persen setiap tahun. Kita juga mendapatkan alokasi dana Rp4 miliar dari APBN dan Rp2 miliar dari APBD,” ujarnya. (Juan)