Next Post

Eka Nusa Pertiwi Perkenalkan Konsep Post-Teater sebagai Refleksi Era Post-Truth

Proses produksi pementasa post-teater
Proses produksi pementasa post-teater

Bandung – Eka Nusa Pertiwi, seorang sutradara teater, memperkenalkan konsep Post-Teater sebagai inovasi dalam seni pertunjukan di tengah perubahan cepat dalam budaya, media, dan teknologi. Post-Teater bertujuan untuk merefleksikan realitas yang semakin terfragmentasi di era Post-Truth, di mana kebenaran sering dikalahkan oleh keyakinan subjektif.

Melalui konsep ini, Eka berupaya menghadirkan bentuk pertunjukan yang mampu merespons dinamika sosial, ekonomi, dan budaya yang kompleks di dunia saat ini. Ia juga mengangkat berbagai isu kontemporer dalam pementasannya, mulai dari pengaruh besar perusahaan global dalam menyebarkan informasi yang salah melalui media sosial hingga gerakan solidaritas masyarakat global dalam mendukung konflik Palestina.

Pertunjukan Post-Teater oleh Eka Nusa Pertiwi dilaksanakan pada Jumat (30/8/2024) mulai pukul 19.30 WIB di Studio ISBI Bandung dan tayang di Instagram @post_teater secara bersamaan.

BACA JUGA: Ketua DKI Ray Mengku Sutentra Buka Suara Terkait Larangan Penggunaan Gedung Kesenian Mama Soegra

Salah satu yang menjadi perhatian utama dalam pertunjukan ini adalah bagaimana gerakan boikot terhadap perusahaan multinasional, yang mendukung penindasan, berdampak pada ekonomi kapitalis.

“Era Post-Truth, keyakinan subjektif kerap mengalahkan fakta objektif. ‘Post-teater’ hadir sebagai eksperimen yang merefleksikan isu-isu tersebut dengan menggali cara baru untuk mengartikulasikan dan menanggapi realitas yang kian terfragmentasi,” tulisEka Nusa Pertiwi dalam Press Release yang bertajuk Hadapi Era Post-Truth, Konsep Post-Teater Jadi Pendobrak Teater Konvensional.

Selain itu, Eka juga menyoroti modal budaya Indonesia yang berpotensi menjadi kekuatan ekonomi global melalui produk lokal seperti Kimono Lurik, sebuah inovasi yang menggabungkan unsur tradisional Indonesia dan Jepang. Namun, ia menggarisbawahi bahwa tantangan regenerasi pengrajin tradisional menjadi masalah yang mendesak. Hal ini penting terutama di tengah generasi muda yang semakin terhubung dengan dunia digital dan semakin menjauh dari warisan budaya tradisional.

Eka juga menyentuh isu besar lainnya, yaitu dampak negatif industri fast fashion. Selain memberikan dampak buruk terhadap lingkungan, industri ini juga dikritik karena kondisi kerja yang buruk, termasuk pelecehan seksual terhadap buruh, serta pemutusan hubungan kerja massal akibat otomatisasi. Pada tahun 2024, sekitar 13.800 pekerja kehilangan pekerjaan akibat robotisasi di sektor industri ini.

BACA JUGA: Mahasiswa Pascasarjana ISI Yogyakarta Perankan Sisi Lain Calonarang di Yayasan Wirautama Patrol

Salah satu yang membedakan Post-Teater dari pertunjukan teater tradisional adalah formatnya yang menggunakan dua media: online dan offline. Penonton bisa berpartisipasi langsung dalam pertunjukan melalui Instagram @post_teater dengan pendekatan Post Cyber Dramaturgy.

Pertunjukan offline sendiri, Eka menerapkan pendekatan Site Specific Performance dan Dramaturgi Evocative, yang dirancang untuk memicu respons emosional dari penonton dan melibatkan mereka secara aktif sepanjang pertunjukan.

Selain menawarkan konsep baru dalam seni pertunjukan, Eka juga memperkenalkan ide kru dan penonton sebagai Co-Creator dan Performer. Hal ini terinspirasi dari konsep “Audience as Performer” oleh Caroline Heim, di mana penonton tidak hanya menjadi saksi, tetapi juga berperan dalam proses kreatif pertunjukan.

Pertunjukan ini merupakan hasil pengembangan dari tesis seni pertunjukan Eka dan didukung oleh aktor-aktor berbakat seperti Eko Bambang Wisnu, Mohammad Wail, Wanggi Hoed, dan Nida Hanifah. Semua pihak yang terlibat, baik penonton maupun kru, diharapkan bisa terlibat aktif mulai dari proses pra-pertunjukan hingga pasca-pertunjukan.

Muhammad Nursaid

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News